Jakarta (ANTARA News) - Jakarta P2B Sananta tidak mau dua kali malu di kandang sendiri sehingga bangkit untuk mengalahkan Jakarta BNI Taplus 3-0 (25-22, 25-21, 25-21) pada pertandingan Sampoerna Hijau Voli Proliga 2008 di Gedung Basket Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu. "Kemarin (Sabtu, 1/3) kami tampil di bawah form terbaik, sekarang kami menemukan kembali ritme permainan dan tampil seperti biasa," kata pelatih Sananta, Benny Martarius, usai pertandingan. Pada Sabtu, Joko Murdiyanto dan kawan-kawan bermain buruk dan dipermalukan Bantul Yuso Tomkins 0-3 di hadapan pendukung sendiri. Kali ini Sananta bermain penuh motivasi untuk merebut kemenangan walau Benny terdengar belum puas. "Permainan anak-anak masih lebih bagus di Malang (seri I pekan lalu) tetapi servis dan penerimaan bola mereka membaik," jelasnya. "Kami masih kehilangan Brian (Alfianto) dan Andri tetapi Heryanto tadi bermain cukup bagus untuk menutup kekurangan," imbuhnya. Sejak set pertama Sananta langsung menekan BNI untuk merebut angka demi angka. Tanpa kesulitan berarti mereka merebut set pembuka 25-22. Di set kedua, BNI tampil lebih baik dan sempat unggul 7-4, tetapi pemain Sananta Muhammad Riviansyah bermain gemilang untuk memimpin rekan-rekannya berbalik unggul 16-15. Setelah itu Sananta tak terkejar dan terus memimpin hingga sebuah `quick spike` dari Heryanto membuat mereka menang 25-21 untuk unggul 2-0 dari BNI. Pada set ketiga Sananta semakin tak terbendung oleh lawan yang tampaknya hanya mengandalkan tosser Loudry Maspaitella untuk membongkar pertahanan. Smes keras Riviansyah menutup pertandingan 25-21 dan Sananta pun merebut kemenangan ketiga dari empat laga yang telah mereka lalui musim ini. "Bola pertama kami bagus-bagus sehingga Erwin Rusni (tosser) bisa mengatur permainan dengan baik," jelas Benny. Sananta memuncaki klasemen dengan nilai tujuh dari empat pertandingan dan mereka pun berada dalam jalur untuk mencapai target ke grand final. "Kekuatan semua tim musim ini merata dan setelah melawan semua tim yang ada, saya melihat Yuso dan Samator menjadi lawan terberat bagi kami (untuk mewujudkan target)," jelas Benny. Sementara itu kapten tim BNI Teddy Hidayat mengakui timnya masih belum padu sehingga menelan kekalahan kedua dalam dua laga musim ini. Sebelumnya, di Malang, mereka ditundukkan Yuso 2-3. "Persiapan kami kurang dan dalam latihan pun sulit untuk mengumpulkan pemain secara lengkap," jelas Teddy. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008