Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta menyebut pameran Gebyar Karya Jogja atau Gaya Jogja menjadi bukti komitmen pemerintah daerah dalam mengembangkan berbagai potensi industri kreatif khususnya dari pelaku usaha kecil mikro di wilayah tersebut.
“Ada banyak potensi yang dimiliki pelaku usaha kecil mikro (UKM) yang bergerak di industri kreatif. Misalnya di fashion,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di sela pembukaan Gaya Jogja di Yogyakarta, Kamis.
Dalam pembukaan pameran tersebut, sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta termasuk Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi pun tampil layaknya peragawan dan peragawati dengan berlenggak-lenggok di catwalk sembari menampilkan busana karya pelaku UKM di Kota Yogyakarta.
Busana yang ditampilkan pun cukup beragam mulai dari batik dan lurik atau kombinasi keduanya. Selain batik tradisional khas Yogyakarta, juga ditampilkan batik yang dibuat dengan teknik shibori, jumputan hingga ecoprint yang menampilkan warna-warna alam.
“Saya kira, kualitas pakaian yang saya kenakan ini sangat bagus. Tidak kalah dengan produk fashion lain,” kata Heroe sembari membanggakan kemeja batik ecoprint yang dikenakannya.
Ia pun menyebut, batik dan lurik akan dikenakan sebagai pakaian kerja aparatur sipil negara di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta. “Misalnya setiap Jumat mengenakan lurik, atau bisa mengenakan batik shibori, jumputan hingga ecoprint,” katanya.
Guna memberikan hasil yang lebih maksimal, Heroe menyebut, pameran Gaya Jogja tidak hanya akan digelar selama empat hari tetapi akan digelar lebih lama sekitar satu pekan.
Dalam kegiatan yang baru digelar untuk pertama kalinya tersebut, terdapat 70 anjungan yang menampilkan hasil produk kreatif dari pelaku industri kreatif di Kota Yogyakarta yang menjadi binaan tiga organisasi perangkat daerah yaitu Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Pariwisata serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Selain produk fashion dan kerajinan yang cukup beragam, dalam pameran tersebut juga ditampilkan aneka sajian kuliner tradisional hingga kuliner yang kekinian serta pameran animasi.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta Heri Karyawan mengatakan, seluruh produk yang ditampilkan dalam pameran tersebut merupakan hasil kreasi dan inovasi pelaku UKM dari kota Yogyakarta.
“Harapannya, pameran yang sengaja digelar di pusat wisata Kota Yogyakarta ini tidak hanya menarik minat warga Kota Yogyakarta saja tetapi bisa dinikmati wisatawan. Produk dari Kota Yogyakarta pun bisa semakin dikenal luas,” katanya.
Dalam kegiatan pameran tersebut, Heri menyebut, target omzet bukan menjadi tujuan utama yang ingin dicapai tetapi yang lebih diharapkan adalah munculnya interaksi antara pengunjung dengan pelaku UKM.
“Kami pun akan memanfaatkan kegiatan ini untuk memetakan kembali potensi industri kreatif secara komprehensif sehingga bisa menjadi bahan evaluasi untuk kebijakan di masa yang akan datang,” katanya.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019