Brebes, Jawa Tengah (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Golkar, Jusuf Kalla, mengatakan voting merupakan jalan terakhir untuk memutuskan Rancangan Undang-undang Pemilu, bila jalan musyawarah tidak berhasil menemukan kata sepakat. "Voting juga merupakan bentuk demokrasi. Jadi kalau tidak ada kata mufakat dalam musyawarah, maka voting bisa juga," katanya, usai melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Minggu. Dikatakannya, hingga kini Partai Golkar (PG) tetap mengupayakan adanya musyawarah dalam penyelesaian RUU Pemilu. "Kita ikuti saja dulu lah. Yang jelas, voting adalah bagian demokrasi. Tanpa voting susahlah demokrasi berjalan. Semua negara demokrasi selalu memiliki voting," katanya lagi. Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR, Priyo Budi Santoso, mengemukakan pihaknya akan terus melakukan upaya-upaya kompromi kepada semua fraksi, agar kata sepakat tentang RUU Pemilu dapat segera tercapai pada Rapat Paripurna DPR RI, Senin (3/3). "Kompromi yang diinginkan adalah mendekatkan pihak-pihak semua bisa sepakat. Sebab, semua problem berujung pada sisa suara, penghitungan sisa suara, apakah ke provinsi atau ke daerah pemilihan," ujarnya. Jadi, menurutnya, PG siap untuk voting, tetapi perlu ada kompromi terlebih dulu. "Partai Golkar tetap ingin cari solusi terbaik, artinya ada arahan kompromi. Siap kompromi. Kalau 'mentok', ya voting. Ini semua masih proses. Jadi biar berjalan dulu," tutur Priyo Budi Santoso. (*)

Copyright © ANTARA 2008