Jakarta (ANTARA News) - Setelah menjalani syuting di sejumlah negara ASEAN, maka kegiatan pengambilan gambar film serial drama Laksamana Cheng Ho hari Sabtu(1/3) dimulai di Indonesia, tepatnya di Jakarta."Pengambilan gambar kali ini merupakan kegiatan perdana di Indonesia, setelah sebelumnya dilakukan di China, Thailand, Malaysia, Vietnam dan Nyanmar. Kita berharap serial drama ini sudah bisa ditayangkan bulan Mei atau Juni mendatang," kata produser Sonny Mangkuto Ameh dari Jupiter Company Global Film Limited kepada wartawan di lokasi syuting, Studio Padang Golf Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu.Rencananya, syuting berlangsung selama tiga minggu efektif atau kurang lebih satu bulan. Menurut Sonny, syuting kali ini mempunyai target selesai sebanyak 12 adegan (schene). sembilan di antaranya tentang Laksamana Cheng Ho (diperankan Yusril Ihza Mahendra) berada di Tanah Jawa. Sutradara Lukman Tambose mengungkapkan, satu schene memperlihatkan pertemuan Cheng Ho dengan Raja Jawa, Majapahit (diperankan oleh Saifullah Yusuf). dan Cheng Ho menengahi pertemuan Raja Jawa dan Raja Malaka Paramiswara (Supian Bin Buang dari Malaysia)." Film serial drama (sinetron) kolosal "Laksamana Cheng Ho" akan ditayangkan di enam negara yang terlibat pembuatannya dan diharapkan menjadi tontonan yang bisa membangun kembali semangat kebersamaan di kalangan masyarakat ASEAN. "Laksamana Cheng Ho merupakan simbol pemersatu bangsa=bangsa di Asia Tenggara pada abad 12," kata Yusril Ihza Mahendra dalam wawancara sebelumnya. Diperkirakan menghabiskan dana Rp30 miliar, film ini merupakan kerja sama produksi Kantana Group Public Company Limited, sebuah perusahaan film di Thailand, dengan Jupiter Company Global Film Limited (Indonesia). Melibatkan sedikitnya 6.000 pemain, hanya 11 di antaranya berasal dari Indonesia, "Laksamana Cheng Ho" digarap oleh sutradara Thailand, Nirattisai Kaljareuk, yang telah memperoleh 29 buah penghargaan bidang kerja film.. Film serial itu sendiri diangkat dari biografi Admiral Cheng Ho, hidup pada zaman Dinasti Ming, abad 12. Cheng Ho terlahir sebagai anak dari Ma Ha Zhi ketika terjadi pemberontakan bangsa Mongol di China. Ayahnya kemudian menamakan si bayi lelaki Cheng Ho Ma He yang artinya Damai. Kematian ayah dan abangnya, serta penculikan yang menimpa ibu dan saudara perempuannya mengubah hidup Ma He kecil menjadi seorang sosok legendaris dengan nama Laksamana Cheng Ho. Kegiatan syuting film ini pertama kali dilakukan di China pada September 2007.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008