Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik Ray Rangkuti menilai wajar jika ada partai pendukung Jokowi yang mulai gencar berbicara mengenai jatah kursi di kementerian pada kabinet periode mendatang.

"Apakah etis ada partai minta (menargetkan) 10 kursi atau 11 kursi menteri. Menurut saya itu bukan masalah etis atau tidak," kata Ray di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan sejauh ini partai yang cukup agresif berbicara posisi menteri di antaranya PKB, Nasdem dan PPP. Dia mengatakan pada dasarnya partai yang berteriak soal kementerian itu, memang harus berjuang agar didengar Presiden.

"Partai yang posisinya sekiranya agak jauh dan di bawah, mau tidak mau memang harus struggle, harus teriak supaya kelihatan Jokowi," kata Ray.

Baca juga: Sejumlah kementerian tidak pernah dipimpin kader partai
Baca juga: Ray Rangkuti perkirakan Kementerian Desa jadi rebutan partai
Baca juga: Jokowi harus kedepankan aspirasi rakyat dalam menyusun kabinet

Sementara partai seperti PDI Perjuangan yang merupakan partai asal Jokowi serta Golkar selaku partai peraih suara cukup besar, cenderung lebih pasif karena sudah hampir dipastikan akan memeroleh posisi menteri yang signifikan.

"Yang agak kalem itu memang PDIP dan Golkar. Karena kalau PDIP sudah pasti dapat minimal lima, tidak perlu grasak-grusuk, Presiden pasti tidak mau PDIP menjadi gurem. Sedangkan Golkar memang style-nya begitu, kalem tapi dapat," ujar Ray.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019