Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah tetap menempatkan Bank Tabungan Negara (BTN) fokus pada usaha pembiayaan perumahan kelompok menengah bawah, walaupun struktur kepemilikan bank itu kemungkinan berubah seiring perubahan statusnya. "BTN tetap pada khittahnya, tidak boleh berubah. Cuma struktur kepemilikanya bisa berubah apakah negara, publik melalui IPO, atau bank-bank BUMN lainnya," kata Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil akhir pekan ini di Jakarta. Menurut Sofyan, bagi pemerintah, yang terpenting adalah BTN dapat berkembang menjadi lebih baik lagi seperti bank-bank lainnya termasuk bank swasta. Ia mengatakan, pemerintah tidak khawatir perubahan struktur kepemilikan akan mempengaruhi fokus bisnis BTN dari pembiayaan kredit perumahan bagi kelompok masyarakat menengah ke bawah. Menurut Sofyan, saat ini "capital expenditure/capex" (belanja modal) Bank BTN baru mencapai Rp30 triliun. Jumlah tersebut kecil sekali jika dibanding dengan bank-bank swasta yang sudah berkembang pesat. "Ada persoalan `mismatch` (ketidaksesuaian) di sini, tapi kesimpulan kita dengan DPR adalah nanti konsultan akan memberikan penilaian terbaik bagi BTN," kata Sofyan Djalil.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008