"Kerj asama yang akan diajukannya seperti mewujudkan kemajuan kota Palangka Raya melalui program Smart Environment meliputi pembangunan infrastruktur, teknologi informasi, manajemen tata ruang serta transportasi. Kemudian, program Smart Society yakni pengembangan kesehatan, pendidikan, kepemudaan, layanan publik serta lain sebagainya," kata Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin dihubungi dari Palangka Raya, Kamis.
Menurut dia, Swedia sudah bekerjasama dengan Pemerintah Kota Palembang, bahkan mereka juga sudah mendapatkan hibah. "Sehingga kami pun berharap dengan adanya pertemuan itu dapat terjalin kerja sama dalam memajukan pembangunan Kota Palangka Raya," katanya saat menghadiri acara workshop smart mobility yang digelar oleh Kedutaan Besar Swedia di Jakarta.
"Setidaknya kami berharap nanti juga bisa mendapatkan hibah seperti daerah lain yang sudah pernah mendapatkan bantuan tersebut. Tujuannya tentu untuk meningkatkan pembangunan di daerah kita," katanya.
Kepala daerah termuda di Kalteng itu dalam pertemuan tersebut, juga berkesempatan menyampaikan kesiapan 'Kota Cantik' julukan Palangka Raya menjadi kandidat terkuat untuk calon ibu kota negara.
Dia menyampaikan bahwa pemerintah daerah sudah menyediakan lahan yang diperlukan pemerintah pusat untuk lokasi kantor serta lain sebagainya. Lahan yang disediakannya itu lahan milik negara dan tidak bermasalah.
"Semoga saja dengan apa yang saya sampaikan ke Kedutaan Swedia bisa menjadi bahan kerja sama dengan mereka, sehingga hubungan erat antara kota kita dengan negara Swedia lebih erat dan saling membutuhkan dalam bidang apa saja," demikian Fairid.
Baca juga: Wali Kota terpilih Palangka Raya fokus tangani sampah
Baca juga: Dubes: Terobosan kerja sama Indonesia-Swedia
Baca juga: Mempromosikan bisnis Swedia ke ASEAN
Pewarta: Kasriadi/Adi Wibowo
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019