Surabaya (ANTARA News) - Layanan internet PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) pulih kembali mulai Jumat malam (29/1) pukul 23.55 WIB, setelah dilakukan perbaikan terhadap jaringan fiber optic yang terputus akibat pengerjaan jalan layang di Palembang. "Layanan internet Speedy maupun internet murah TelkomNet Instan sudah normal kembali sejak pukul 23.55 WIB," kata Communication Manager Telkom Divre V Jatim, Djadi Soegiarto. Layanan internet Telkom, khususnya untuk link global, sejak Jumat (29/2) subuh sekitar pukul 03.50 WIB terganggu. Pengerjaan jalan layang (fly over) Simpang Polda di Kota Palembang secara tidak sengaja memutuskan jaringan serat optik. Akibatnya, dua ruas jalur serat optik terputus yakni Tanjung Pandan - Tanjung Pakis dan Baturaja Prabumulih - Talang Kelapa. Gangguan itu dideteksi juga mengganggu jalur komunikasi di area Ring Jasuka (Jakarta-Tanjung andan-Pontianak-Batam-Pekanbaru-Palembang-Baturaja-Lampung-Jakarta). Dengan kejadian itu, Telkom lalu mengalihkan trafik Internet melalui rute terestrial Jakarta-Lampung-Palembang-Pakanbaru-Dumai-Batam, yang kemudian juga terganggu. Sehingga Telkom berusaha secepatnya melakukan penyambungan pada jaringan yang terputus di lokasi tersebut. Bahkan, untuk mengatasi gangguan yang juga terjadi di bawah laut, Telkom telah mendatangkan pula kapal khusus dari Singapura. Sebagian trafik kemudian dialihkan via satelit dan radio transmisi digital, konsekuensinya trafik internet yang bisa ditangani hanya sebesar 10 persen karena bandwidth, satelit dan radio trasmisi jauh di bawah serat optik. "Setelah bekerja keras jajaran Telkom akhirnya dapat melakukan pemulihan akses internet yang terputus. Kini akses internet normal kembali," kata Djadi. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa frekuensi untuk backbone microwave layanan internet berkecepatan tinggi (Speedy) sebenarnya terbatas. Untuk itu, jajaran Telkom berharap pemerintah memberikan ijin penambahan frekuensi baru untuk menghindari dampak gangguan serupa terulang di waktu-waktu mendatang.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008