Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, ditutup turun 1,25 persen tertekan naiknya harga minyak dan melemahnya bursa regional. IHSG ditutup turun 34,370 poin menjadi 2.721,944 dan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, melemah 9,194 poin (1,53 persen) ke level 590,772. Analis Riset PT Paramita Alfa Sekuritas, Paradumuan, kepada ANTARA News mengatakan faktor melonjaknya harga minyak mentah ke level 102,97 dolar AS dan melemahnya bursa regional menjadi penekan indeks BEI akhir pekan ini. Menurut Paradumuan, kekhawatiran para pelaku pasar tentang kesehatan ekonomi AS, yang telah melemah terseret Wall Street tadi malam dan menjadi sentimen negatif bursa regional dan berlanjut ke BEI. Beberapa bursa saham Asia, seperti bursa Tokyo dengan indeks Nikkei-225 turun 322,4 poin menjadi 13.603,02 dan bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng turun 260,02 poin manjadi 24.331,67. Sementara sentimen dari dalam negeri, lanjutnya, hanya antipasi inflasi Februari 2008, namun secara keseluruhan ekonomi Indonesia masih positif. Paradumuan juga menegaskan bahwa internal saham juga positif, karena hasil laporan keuangan emiten yang sudah keluar juga menunjukkan angka fantastis. "Turunnya indeks hari ini (Jumat) lebih disebabkan oleh (bursa) regional dan ketakutan harga minyak dunia," tegasnya. Pergerakan saham di BEI lebih didominasi yang turun sebanyak 133 dibanding yang naik 54, sedangkan 60 stagnan dan 206 efek tidak diperdagangkan. Beberapa saham unggulan yang turun dan memimpin indeks turun di antaranya saham Bumi Resources yang turun Rp250 menjadi Rp7.700, Perusahaan Gas Negara terkikis Rp200 ke level Rp13.800, Telkom melemah Rp450 ke harga Rp9.800, Indosat terkoreksi Rp200 ke poisisi Rp6.850 dan Astra Agro Lestari turun Rp350 menjadi Rp31.600. Volume perdagangan mencapai 2,870 miliar saham dengan nilai Rp5,130 triliun dari 58.734 kali transaksi.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008