Jakarta (ANTARA News) - Keresahan yang menyeruak di masyarakat setelah pemberitaan tentang beberapa susu formula yang tercemar bakteri Enterobacter Sakazakii tak ayal membuat Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) secara khusus akan melakukan "total sampling" terhadap semua merek susu yang beredar di pasaran. "Susu formula yang di pasaran layak konsumsi, tapi untuk menenangkan masyarakat maka Badan POM melakukan `total sampling` terhadap semua jenis dan merek susu formula untuk bayi," kata Kepala Badan POM Husniah Rubiana Thamrin Akib, di Jakarta, Jumat petang. Menurut Husniah, uji laboratorium tentang kandungan bakteri di susu formula akan memakan waktu sekitar dua pekan, itu sebabnya ia meminta agar masyarakat bisa sedikit sabar menunggu hasil kajian Badan POM keluar. Ketika ditanya tentang jumlah jenis dan merek yang akan diuji, Husniah yang akrab disapa Ance itu menjelaskan kira-kira ada 96 buah. Tepat dua pekan lalu, situs resmi Institut Pertanian Bogor (IPB) www.ipb.ac.id menyebutkan bahwa tim penelitian mereka mendapati 22,73 persen susu formula (dari 22 sampel) dan 40 persen makanan bayi (dari 15 sampel) yang dipasarkan antara April - Juni 2006 telah terkontaminasi bakteri Enterobacter Sakazakii. Penelitian ini dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama, isolasi dan identifikasi bakteri Enterobakter Sakazakii dalam 22 sampel susu formula dan 15 sampel makanan bayi. Tahap kedua, menguji 12 isolat bakteri itu dari hasil isolasi dan kemampuannya menghasilkan enteroksin (racun) melalui uji sitolisis (penghancuran sel). Bahaya susu yang tercemar bakteri ini terhadap kesehatan memang sudah diketahui secara umum di seluruh dunia, tapi bila susu formula dicampurkan dengan air masak bersuhu di atas 70 derajat Celcius, semua jenis bakteri mati dan tidak berbahaya lagi buat manusia.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008