Palembang (ANTARA) - Harga ayam potong di sejumlah pasar tradisional Kota Palembang melambung hingga berada di kisaran Rp37.000/kilogram, Kamis, yang diperkirakan karena pengaruh cuaca panas musim kemarau.
Kenaikan harga tersebut sudah berlangsung sejak tiga hari terakhir dan belum menunjukkan adanya penurunan.
“Iya saya beli ayam Rp37.000 sekilo. Mahal sekali, tapi mau bagaimana lagi anak saya suka makam ayam,” kata salah seorang pembeli di Pasar Perumnas Palembang.
Hamid, pedagang di pasar tersebut mengatakan kenaikan harga ayam ini sudah terjadi dari agen.
“Kami ambil sudah tinggi, jadi terpaksa jualnya seperti ini,” kata dia.
Akibat kenaikan harga ayam ini, Hamid mengalami penurunan omset hingga 50 persen, karena pembeli lebih membeli ikan.
Senada, Juariyah, pedagang ayam di pasar KM.5 Palembang juga terpaksa menjual ayam potong dengan harga yang tinggi di kisaran Rp36.000-Rp37.000/kilogram.
“Ya mudah-mudahan besok turun, karena sudah tiga hari ini tinggi,” katanya.
Harga ayam potong di Kota Palembang sempat melambung saat menjelang Lebaran mencapai Rp40.000/kilogram. Kemudian harga berangsur-angsur turun ke harga normal di kisaran Rp30.000—Rp32.000/kg.
Padahal harga ayam bahkan sempat anjlok seperti di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan yang hanya Rp16.000/kg dari sebelumnya Rp25.000/kg. Ini terjadi di beberapa provinsi karena adanya kelebihan produksi.
Kenaikan harga ayam yang terjadi saat ini diperkirakan karena belum panen di sentra peternakan dan pengaruh cuaca panas yang membuat berat (bobot) ayam berkurang.
Baca juga: Harga ayam potong di Baturaja Sumsel anjlok
Baca juga: Harga daging ayam di Palembang masih tinggi
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019