Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menambah kuota penjualan obligasi negara ritel (ORI004) melalui agen penjual Bank Mandiri dari Rp1,5 triliun menjadi Rp2,25 triliun karena tingginya minat masyarakat membeli ORI melalui bank BUMN itu. "Kuota yang diberikan pemerintah sebelumnya hanya Rp1,5 triliun dan sudah habis beberapa hari lalu sehingga Bank Mandiri mengajukan tambahan kuota," kata Direktur Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin, di Gedung E Departemen Keuangan Jakarta, Jumat. Menurut Budi, Bank Mandiri mendapat tambahan kuota sebesar Rp750 miliar sehingga total kuota BankB Mandiri menjadi Rp2,25 triliun. Dari kuota itu, hingga Jumat pukul 13:45 WIB pemesanan ORI004 melalui Bank Mandiri sudah mencapai Rp1,9 triliun. Sementara itu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, semakin banyak pemesan ORI004 akan semakin baik, dan semua yang masuk "benchmark" akan diserap oleh pemerintah. "Ini menunjukkan kebutuhan investasi melalui ORI cocok untuk mereka, dan pemerintah memang juga memerlukannya untuk pendanaan defisit yang di RAPBNP 2008 akan lebih tinggi," katanya. Pemerintah menawarkan obligasi negara ritel ORI004 kepada masyarakat melalui 18 agen penjual yang telah ditetapkan mulai 25 Februari hingga 6 Maret 2008. "Masa penawaran oleh agen penjual mulai 25 Februari hingga 6 Maret 2008, penjatahan tanggal 10 Maret 2008, penerbitan 12 Maret 2008, dan listing di pasar modal 13 Maret 2008," kata Dirjen Pengelolaan Utang Depkeu, Rahmat Waluyanto. Rahmat mengatakan, sama dengan ORI-ORI sebelumnya, minimal pembelian ORI004 adalah sebesar Rp5 juta dan maksimal pembelian adalah Rp3 miliar. Sementara tenor ORI004 selama 4 tahun atau akan jatuh tempo pada 12 Maret 2012 dengan tingkat kupon sebesar 9,50 persen yang akan dibayarkan 12 kali dalam setahun.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008