"Aku selalu bikin desain (sarung) sendiri. Aku enggak pernah pakai sarung yang bukan desain sendiri. Yang kali ini dari puisi-puisiku semua," ujar Sujiwo Tedjo di Jakarta, Rabu.
Sarung yang dikenakannya berwarna dasar hitam, dengan coretan tulisan bait-bait puisi, salah satunya terdapat puisi "Puncak Kangen Yang Paling Dahsyat."
Sarung karya Sujiwo Tedjo sudah memiliki motif keenam, dan motif print sarung tersebut identik dengan karya-karyanya.
Ia menyebut sarung itu dijual untuk kalangan terbatas seperti teman dekatnya dan para penggemarnya yakni Jancukers, pengikut karya seninya.
Tak hanya itu, Presiden Jancukers itu mengenakan kaos yang diproduksi sendiri oleh Jancukers.
Ia menyambut baik adanya kearifan lokal yang ditonjolkan dalam produk lokal, misalnya kebaya pada pramugari salah satu maskapai penerbangan Indonesia, bahkan jika sarung dapat menjadi pakaian resmi kenegaraan dalam pelantikan kenegaraan.
"Siapapun yang pakai itu (produk lokal) nggak harus bikin sendiri, siapapun yang pakai itu (produk lokal), mencuat ke-Indonesiaannya," ujar dia.
Baca juga: Roman Rahwana-Sinta dalam konser musik Sujiwo Tejo
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019