Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah, Jumat pagi, naik tajam mendekati angka Rp9.000 per dolar AS, karena pelaku pasar kembali memburu mata uang lokal itu, setelah melepasnya pada hari sebelumnya. Nilai tukar rupiah menguat menjadi Rp9.045/9.050 per dolar AS dibanding dengan penutupan hari sebelumnya Rp9.075/9.078 per dolar AS atau naik 30 poin. Pengamat pasar uang, Edwin Sinaga, di Jakarta, mengatakan pelaku pasar kembali memburu rupiah setelah adanya pernyataan dari Ketua Bank Sentral AS (The Fed) Ben Bernanke bahwa sejumlah bank di AS mengalami kerugian. Pernyataan itu memicu pelaku pasar melepas dolar AS dan membeli rupiah, sehingga mata uang Indonesia menguat mendekati angka Rp9.000 per dolar AS, katanya. Rupiah, menurut dia, berpeluang menguat hingga di bawah level Rp9.000 per dolar AS, karena sentimen positif makin membesar. Faktor lain yang juga memicu pasar positif, adanya rencana The Fed menurunkan suku bunganya pada bulan depan yang memicu investor asing meningkatkan penempatan dananya di pasar domestik, katanya. Ia mengatakan, apabila Bank Indonesia (BI) tetap mempertahankan suku bunga acuannya, maka selisih bunga rupiah terhadap dolar AS akan semakin besar yang menarik "capital inflows" asing semakin meningkat. "Kami optimis rupiah akan terus menguat hingga jauh di bawah level Rp9.000 per dolar AS, namun kenaikan yang terlalu cepat tidak baik bagi mata uang lokal itu," katanya. Menurut dia, BI kemungkinan akan menjaga rupiah agar tetap berada dalam kisaran yang aman dan kenaikannya tidak terlalu cepat, sehingga apabila ada isu negatif maka rupiah tidak akan terpuruk tajam. Sementara itu, dolar AS di pasar regional terpuruk terhadap yen dan mata uang Asia lainnya, akibat data inflasi AS dan tenaga kerja yang cenderung merosot. Data tersebut memicu pelaku asing melepas dolar AS, sehingga mata uang asing itu merosot, kata Edwin Sinaga yang juga Dirut PT Finance Corpindo. Dolar AS terhadap yen turun menjadi 105,00 yang diperkirakan akan berlanjut hingga di posisi 104,65 yen. Euro terhadap dolar AS menguat menjadi 1,5185. (*)

Copyright © ANTARA 2008