Yogyakarta (ANTARA News) - Pemerintah harus menempatkan sektor pertanian sebagai elemen dominan dalam kebijakan-kebijakannya karena sektor itu merupakan potensi terbesar yang dimiliki Indonesia. "Dan karena itu, perubahan pola pikir serta segala kebijakan yang selama ini anti agro harus dihapuskan," kata Pakar pertanian dan pedesaan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dr Mochammad Maksum mengingatkan kembali pentingnya perhatian terhadap sektor strategis itu. Menurut Maksum, mestinya bangsa ini sadar bahwa selama ini telah lalai terhadap sektor pertanian dan pedesaan. Padahal kita selalu bangga menyebut diri sebagai negeri agraris, tetapi kurang peduli terhadap sektor pertanian dan pedesaan," katanya di Yogyakarta, Jumat. Menurut dia, sudah seharusnya bangsa ini 'kembali ke desa' untuk lebih memperhatikan sektor pertanian, mengingat pertanian merupakan potensi agraris Indonesia. Ia mengatakan selama ini sistem ketahanan pangan nasional terkesan dibuat semakin tergantung impor, seperti gula, beras dan kedelai. "Ketika pangan domestik langka, selalu impor yang menjadi pilihan, karena paling mudah dilakukan," katanya. Akibatnya, kata Maksum, kebijakan yang tidak bijak itu hanya akan menurunkan gairah usaha tani. "Karena itu, menjadi relevan ketika optimisme sikap swasembada pangan dibangun atas kesadaran akan rentannya ketahanan pangan domestik terhadap gejolak dunia," kata mantan kepala Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan (PSPK) UGM ini.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008