Tim yang unggul 2-0 atas Belanda pada laga final Piala Dunia 2019 itu menutup kampanye perayaan yang menarik perhatian pemirsa televisi bahkan sebagian masyarakat memberikan status selebritis kepada Megan Rapinoe, peraih skor terbanyak yang juga kapten yang suka bicara blak-blakan.
Kemenangan tim juga menjadi perhatian saat mereka mengawali perjuangan menuntut bayaran yang sama dengan rekannya di tim sepakbola putra, yang kemudian meluas pada isu kesetaraan gaji bagi pekerja perempuan.
Pada Maret, keseluruh 28 pemain menuntut Federasi Sepakbola AS dengan tuduhan melakukan diskriminasi gender dan permintaan gaji yang setara dengan rekan pria sesama pesepakbola nasional.
Baca juga: Berbagai reaksi atas kemenangan AS di final Piala Dunia Putri
“Tingkat perhatian dan antusiasme masyarakat sekarang lebih besar daripada empat tahun yang lalu,” kata Perserikatan Penduduk Kota New York, Jessica Lapin merujuk kepada kemenangan timnas putri di Piala Duni 2015, seperti dikutip Reuters, Rabu.
“Perhatian mereka berperan penting karena timnas putri AS merupakan simbol hak perempuan saat ini,” tambahnya.
Timnas perempuan hanya mendapatkan gaji maksimal 99.000 dolar AS (setara dengan Rp1,3 miliar) per satu musim, dibandingkan dengan pendapatan pesepak bola pria yang mencapai 263.320 dolar AS (setara dengan Rp3,7 miliar).
Baca juga: Amerika rayakan kemenangan tim sepak bola putri jadi juara dunia
Baca juga: Usai antar AS juara, Rapinoe segera lanjutkan tuntutan kesetaraan gaji
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019