Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini siapkan rumah susun dan membantu renovasi rumah warga yang terbakar di Jalan Margorukun Gang Lebar, Kelurahan Gundih, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu.
"Jadi, nanti yang muda-muda tolong didata siapa saja yang sudah siap dipindahkan ke rusun, kalau sudah siap, besok langsung saya boyong ke rusun," kata Wali Kota Risma saat mengunjungi rumah warga yang hangus terbakar.
Saat tiba di lokasi, Risma berkomunikasi dengan Ketua RW 3 Margorukun Eko Andriani yang sudah terlihat capek dan terlihat sedih karena warganya sedang kesusahan. Wali Kota Risma pun berusaha menenangkannya dengan mengusap-ngusap bahu ketua RW.
Saat itu, Andriani menjelaskan data-data korban dan yang terdampak kebakaran, termasuk para korban yang sudah diungsikan ke Kampung Ilmu Jalan Semarang. Tanpa pikir panjang, akhirnya Wali Kota Risma langsung beranjak ke Kampung Ilmu.
Namun, sebelum meninggalkan lokasi kebakaran, ia juga sempat dikerumuni anak-anak untuk bersalaman. Akhirnya, saat itu pula Wali kota Risma memberikan buku tulis yang sudah ditandatangani.
"Yang rajin ya sekolahnya, yang pintar ya," kata Wali Kota Risma sambil memberikan buku dan melayani salaman anak-anak itu.
Setelah puluhan buku diberikan kepada hampir seluruh anak di kampung itu, ia kemudian bergeser ke Kampung Ilmu di Jalan Semarang. Tiba di tempat peristirahatan korban kebakaran ini, Risma langsung berkomunikasi kembali dengan para korban yang rata-rata sudah berusia lanjut.
Baca juga: Surabaya targetkan semua kampung tercakup simulasi mitigasi kebakaran
Saat bertemu dengan para korban itu, Risma memastikan akan membantu para korban dengan cara dipindahkan ke rusun. Hal itu berlaku bagi korban yang tanahnya masih milik PT KAI. Sedangkan bagi korban terdampak yang tanahnya sudah milik sendiri, akan dibantu pembangunannya melalui program Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh (RSDK).
Pada saat itu, ada salah satu korban juga mengeluh surat-surat yang ikut terbakar, seperti KTP, KK, SIM dan ijazah. Mendapati hal itu, Risma memastikan akan siap membantu mendatangkan beberapa dinas untuk mendata surat-surat yang ikut terbakar itu, seperti mendatangkan jajaran Dispendukcapil untuk menguruskan KK dan KTP dan juga siap mendatangkan jajaran Dinas Pendidikan untuk mendata ijazah-ijazah yang ikut terbakar.
"Kalau perlu, besok saya datangkan Dispendukcapil untuk cetak KTP di sini," katanya.
Akhirnya, para korban itu nampak senang dan mengucapkan terima kasih banyak kepada Wali Kota Risma. Mereka pun bersalaman kepada Wali Kota Risma sembari berucap terima kasih. Pada kesempatan itu, Risma juga memastikan akan memindahkan para korban kebakaran itu ke rusun Penjaringansari yang saat ini masih kosong.
"Tadi kan ada 16 rumah dengan 42 KK, tapi rata-rata sudah banyak warga sudah usia tua, sehingga nanti kalau ada 3 KK, yang dua KK akan dipindahkan ke Rusun Penjaringansari dan satu KK lagi akan dipersilahkan untuk menjaga orang tuanya yang sudah berusia lanjut. Biasanya memang satu KK menjaga orang tuanya yang sudah usia lanjut," ujarnya.
Ketua RW 3 Margorukun Eko Andriani mengucapkan terima kasih kepada Risma dan jajarannya yang sudah melakukan langkah taktis dan konkret dalam membantu warganya. Apalagi, warga sudah disediakan tempat istirahat sementara dan selanjutnya akan ditempatkan di rusun.
Baca juga: Wali Kota Surabaya jenguk korban kebakaran di Kapasan
"Perhatian dari Pemkot Surabaya sangat besar, saya ucapkan terima kasih banyak, fasilitas dan bantuannya sangat luar biasa, apalagi nanti sampai ditempatkan di rusun, mereka pasti sangat senang," kata Andriani.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Surabaya Irvan Widyanto menjelaskan titik kebakaran itu berawal dari sebuah rumah penjual pangsit mie yang kompornya gebros. Di tempat itu, juga terdapat banyak elpiji, sehingga kompor gebros itu menjalar ke elpiji lainnya dan terlempar ke atas, sehingga terjadi banyak ledakan.
"Karena saat ini memang musim kemarau, akhirnya api cepat menjalar ke rumah-rumah di sekitarnya," kata Irvan.
Api itu melahap 16 rumah yang ditempati 42 kepala keluarga. Dalam peristiwa kebakaran ini, Dinas Pemadam Kebakaran menerjunkan 20 unit mobil kebakaran. Namun, karena posisinya permukiman padat penduduk dan sulit dijangkau, serta mobil PMK tidak bisa masuk, akhirnya PMK menggelar selang hingga sepanjang 200 meter lebih.
Untungnya, api cepat teratasi karena bantuan dari warga sekitar yang ikut bergotong-royong membantu memadamkan api. Oleh karena itu, Irvan memastikan akan terus mengintensifkan simulasi pemadam kebakaran supaya warga ikut membantu memadamkan api apabila terjadi kebakaran di sekitarnya.
Pada kesempatan itu, Irvan juga mengimbau kepada warga apabila ada kejadian seperti itu, semua kendaraan seperti mobil dan kendaran lainnya bisa dipinggirkan supaya mobil pemadam kebakaran bisa mudah masuk.
Bahkan, lanjut dia, apabila ada gapura dan bangunan di atas jalan, dia sangat berharap dibongkar dengan swadaya dan kesadaran warga sendiri. "Sekali lagi saya mohon dengan hormat kepada seluruh warga, apabila ada gapura yang sekitaranya mobil PMK tidak bisa masuk, diharapkan untuk dilakukan pembongkaran secara swadaya," katanya.
Baca juga: Kebakaran meningkat di Surabaya
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019