Jakarta (ANTARA News) - Menko Perekonomian Boediono mengatakan, penguatan rupiah terhadap dolar AS akhir-akhir ini akan mengimbangi meroketnya kembali harga minyak sehingga dampak inflasinya terkendali. "Kenaikan harga minyak internasional memang mendorong harga komoditas lain ikut meningkat, tapi kalau kita bisa mempertahankan kurs yang baik, saya kira akan jadi pengimbang," kata Boediono di Jakarta, Kamis. Menurut Boediono, harga minyak akan mendorong peningkatan laju inflasi secara signifikan jika harga BBM dalam negeri juga meningkat. "Kalau harga BBM dalam negeri tidak naik ya tidak berpengaruh ke inflasi, yang meningkat hanya harga BBM untuk industri. Pengaruhnya mungkin ada, tapi masih terkendali, rupiah yang menguat akan jadi penyeimbang," tegasnya. Setelah sempat turun beberapa waktu lalu, harga minyak dunia kembali meroket hingga sempat mencapai rekor baru yaitu 102 dolar AS per barel. Sementara itu Dirjen Anggaran Ahmad Rochjadi mengatakan, hingga saat ini pemerintah tetap mempertahankan asumsi harga minyak dalam RAPBNP 2008 sebesar 83 dolar AS per barel. "Di dalam RUU APBNP 2008 tetap dipakai angka 83 dolar AS. Kalau dalam kenyataannya nanti mengharuskan kita merubah lagi, ya kita siapkan APBNP lagi dong," kata Ahmad Rochjadi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008