Yogyakarta (ANTARA) - Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta merekomendasikan agar suporter Persebaya Surabaya yang dikenal dengan Bonek Mania tidak datang ke Stadion Maguwoharjo, Sleman, saat tim mereka tandang melawan PSS Sleman pada Sabtu (13/7).
Kapolda DIY Irjen Pol Ahmad Dhofiri di Mapolda DIY, Rabu, mengatakan rekomendasi yang telah disampaikan kepada panitia pelaksana pertandingan itu mengacu pengalaman kericuhan sebelumnya saat Persebaya tandang menghadapi Persija Jakarta di Stadion Sultan Agung Bantul dalam lanjutan Liga 1 musim lalu.
"Kita tahu sebelumnya (kericuhan terjadi) di Bantul. Kita beri kesempatan sekali, dua kali, tiga kali dan setiap kali itu ternyata bentrok," kata Dhofiri.
Baca juga: Pelatih Persebaya imbau Bonek jaga nama baik klub
Mengenai rekomendasi itu, Dhofiri mengakui hanya memberikan masukan kepada Panpel PSS. Soal keputusan tidak memberikan jatah tiket untuk Bonek, ia menilai itu ranah Panpel. "Kami hanya memberikan rekomendasi," kata dia.
Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) PSS, Tri Mulyanta mengatakan warga Sleman di area Stadion Maguwoharjo sudah menyampaikan surat kepada manajemen yang berisi keberatan warga apabila suporter Persebaya datang.
Baca juga: Polisi larang bonek dampingi Persebaya di Magelang
"Surat itu ditujukan ke Panpel. Panpel sejak kemarin telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian," kata dia.
Selain keberatan warga, menurut dia, Panpel juga telah berkoordinasi dengan Polda DIY. Salah satu rekomendasi kepolisian yakni meminta Panpel tidak memberikan jatah tiket kepada suporter Persebaya.
Pihak kepolisian saat koordinasi dengan Panpel PSS juga memberitahukan terkait rencana kedatangan Kapolri Jenderal Tito Karnavian ke Yogyakarta pada hari yang sama. Meskipun, ia mengakui Panpel sebetulnya berencana memberikan kuota tiket untuk suporter Persebaya.
"Dengan demikian suporter yang sudah datang kami koordinasikan dengan kepolisian. Kami juga tak ingin meresahkan masyarakat sekitar stadion," kata Tri Mulyanta.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019