Pangkalpinang (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Bangka Belitung (Pemprov Babel) akan membentuk kelompok "cyber technocrat", yakni kumpulan teknokrat yang melek terhadap kemajuan teknologi berbasis Internet yang dapat menjadi pemikir bagi daerahnya. "Kita akan merekrut 20 orang dari PNS untuk dididik hingga berpendidikan doktor dan selanjutnya mereka akan merumuskan program kebijakan yang tepat dan berdaya guna," kata Gubernur Provinsi Kepulauan Babel, Eko Maulana Ali, usai melantik 120 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) lingkup Sekretariat Provinsi (Setprov) Babel, di Pangkalpinang, Kamis. Kelompok "cyber technocrat" itu, menurut dia, diambilkan dari PNS dan bisa juga pihak luar melalui seleksi. Mereka nantinya akan menjadi tenaga ahli yang betul-betul menguasai bidang ilmu dan mengaplikasikan dalam bentuk konsep dan program. Di Babel ada banyak sarjana yang siap dijadikan "cyber technocrat", seperti Teknik Nuklir, Pertambangan, Geologi, Teknik Kimia dan lainnya yang siap dididik. Eko mengemukakan, menyadari teknokrat muda sangat diperlukan dalam mengatasi keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) di daerah kaya timah itu. Kemampuan sarjana-sarjana yang pernah diuji Eko sewaktu menjabat selaku Bupati Bangka sangat menggembirakan. Ia merekrut beberapa SDM muda dibidang teknik untuk membenahi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), ternyata hasilnya sangat mengagumkan dan dalam waktu singkat masalah ibarat benang kusut di PDAM bisa diatasi. Ketua komisi D Babel yang membidangi pendidikan, Sarpin, menyambut baik gagasan Gubernur Babel tersebut. Ia menyatakan, SDM PNS di Babel harus terus ditingkatkan dan diberi pedidikan lanjutan hingga menguasai satu bidang keahlian, seperti sarjana-sarjana teknik dibutuhkan untuk mempercepat pertumbuhan pembangunan dan ekonomi di daerah. "Program jangka pendek, menengah dan panjang yang dibuat melalui suatu konsep yang tepat dan diikuti kemampuan pelaksanaan yang baik akan memberikan dampak besar dalam keberhasilan penerapan," ujarnya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008