Ankara (ANTARA News) - Panglima militer Turki, Yasar Buyukanit, pada Kamis menolak menjanjikan segera menarik pasukan dari Irak utara, setelah serangkaian perundingan di Ankara dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Robert Gates, demikian laporan jaringan televisi NTV layaknya dikutip AFP.
Gates tiba di Ankara pada Rabu malam dengan harapan dapat membujuk Turki untuk menarik pasukannya dalam kerangka waktu yang disebutnya tidak lebih dari "seminggu atau dua minggu".
"Waktu yang singkat adalah satu masa yang relatif. Kadang-kadang ini berarti satu hari, dan kadang-kadang satu tahun," lapor NTV mengutip pernyataan Buyukanit.
"Kami telah memerangi terorisme selama 24 tahun dan perjuangan kami akan dilanjutkan," kata Buyukanit.
AS disebutnya telah memerangi Taliban di Afghanistan "selama bertahun-tahun."
Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang masuk dalam daftar kelompok teroris oleh Ankara, AS dan banyak negara, melakukan pemberontakan berdarah untuk mendirikan pemerintah sendiri bagi suku Kurdi di Turki tenggara sejak 1984.
Pasukan Turki menyerang Irak utara pada 21 Februari 2008, dan menggempur tempat-tempat persembunyian PKK dengan serangan udara dan artileri, serta menyerang pemberontak dari darat.
Pihak Ankara mengatakan, gunung-gunung di Irak utara menjadi tempat perlindungan yang aman dan pelatihan untuk para pemberontak dan satu batu loncatan untuk melakukan serangan-serangan ke sasaran-sasaran Turki dengan melintasi perbatasan itu. (*)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008