Medan (ANTARA News) - Wacana duet Megawati Soekarno Putri-Meuthia Hatta pada Pilpres 2009 belum tentu sepenuhnya akan mendapat dukungan dari kaum wanita di negeri ini. "Pasangan capres/cawapres wanita itu belum tentu akan dipilih kaum hawa, begitu juga sebaliknya terhadap pasangan capres/cawapres lelaki," kata pengamat politik Dr Subhilhar, MA menjawab ANTARA News di Medan, Kamis, ketika dimintai tanggapannya mengenai wacana tersebut. Menurut dia, pasangan Mega-Meuthia yang akan dicalonkan PDI-P pada Pilpres tahun depan sah-sah saja dan tidak ada masalah. "Ini adalah merupakan hak sebagai warga negara, siapa saja yang memenuhi persyaratan sebagai capres/cawapres berhak mencalonkan dirinya," katanya. Namun, untuk pencalonan menjadi orang pertama dan kedua di republik ini juga perlu dipikirkan apakah mungkin pasangan yang "dimajukan" itu dapat meraih suara seperti yang diharapkan. "Kita juga merasa salut dan patut bangga dengan keberanian parpol tersebut mencalonkan kedua srikandi itu menjadi capres/cawapres," ujar Subhilhar yang juga staf pengajar FISIP USU. Selanjutnya ia menjelaskan, pencalonan kedua wanita yang juga anak mantan proklamator Soekarno-Hatta merupakan kebanggaan bagi kaum wanita. Ini membuktikan bahwa kaum wanita sudah sangat mahir di kancah politik. "Ini adalah merupakan kemajuan demokrasi di negeri tercinta ini. Kedua tokoh wanita nasional itu dipastikan akan menjadi saingan bagi pasangan capres/cawapres lain," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008