Jakarta (ANTARA News) - Lembaga pemeringkat efek Indonesia (Pefindo) menegaskan kembali peringkat untuk PT Indosat Tbk (ISAT) dan "outstanding" Obligasi II/2002, Obligasi III/2003, Obligasi IV/2005 serta Obligasi V/2007 sejumlah Rp6,12 triliun pada "idAA+". Sementara itu, peringkat Obligasi Syariah-Ijarah I/2005, dan Obligasi Sukuk Ijarah II/2007 sejumlah Rp685 miliar dipertegas kembali pada "idAA(sy)+", demikian pengumuman Pefindo di Jakarta, Kamis. Dalam waktu yang sama, Pefindo memberikan peringkat "idAA+" atas rencana penerbitan Obligasi VI/2008 sejumlah maksimum Rp1,5 triliun dan peringkat "idAA(sy)+" untuk rencana penerbitan Obligasi Syariah-Ijarah III/2008 sebesar maksimum Rp500 miliar yang seluruhnya akan digunakan untuk belanja modal. Prospek untuk peringkat-peringkat tersebut stabil. Peringkat-peringkat tersebut, menurut Pefindo, mencerminkan sektor nirkabel (wireless) yang menguntungkan, posisi pasar perusahaan yang kuat dan perlindungan arus kas serta likuiditas perusahaan yang kuat. Tetapi, Pefindo menilai, peringkat tersebut dibatasi oleh persaingan ketat di sektor wireless dan ekspansi perusahaan yang agresif yang sebagian akan dibiayai oleh utang. Indosat didirikan pada 1967 sebagai operator eksklusif jasa komunikasi internasional. Menyusul liberalisasi di industri telekomunikasi, perusahaan dikembangkan menjadi penyedia layanan jaringan penuh (full network) meliputi seluler, telekomunikasi tetap (fixed telecommunication) dan Multimedia, Komunikasi Data, Internet (MIDI). Menurut Pefindo, per 30 September 2007, saham ISAT 40,81 persen dimiliki oleh Indonesia Communications Limited, Mauritius, dan Indonesia Communications Pte. Ltd., Singapura yang keduanya dimiliki oleh Singapore Technologies Telemedia (STT) Communications Ltd. Sisanya, 14,29 persen dimiliki Pemerintah Indonesia dan 44,90 persen dikuasai publik. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008