Wana, Pakistan (ANTARA News) - Satu peluru kendali (rudal) menghantam sebuah rumah di satu daerah Pakistan yang dikenal sebagai tempat persembunyian para anggota Al Qaeda, Kamis pagi, dan menewaskan 10 gerilyawan, termasuk warga-warga asing, kata para pejabat intelijen dan penduduk setempat. Serangan itu terjadi dekat Desa Kaloosha, di daerah suku Waziristan Selatan, di perbatasan Afghanistan, demikian laporan Reuters. Seorang pejabat keamanan mengatakan, yakin rudal itu ditembakkan oleh pasukan Amerika Serikat (AS) yang sedang melakukan operasi di Afghanistan, serta rumah yang terkena serangan itu milik seorang anggota suku Pashtun, Sher Mohammad Malikkheil, yang juga dikenal sebagai Sheroo dan memiliki hubungan dengan para gerilyawan. "Sepuluh orang, sebagian besar diduga keturunan Arab tewas dan tujuh lainnya cedera," kata seorang pejabat intelijen yang menolak menyebut jati dirinya. Ia mengatakan, tidak diketahui apakah ada para pemimpin gerilyawan termasuk diantara mereka yang tewas itu. Juru bicara militer Pakistan, Mayjen Athar Abbas, mengatakan bahwa dirinya tidak tahu tentang serangan itu. Pasukan AS telah menembakkan rudal-rudal ke para gerilyawan di wilayah Pakistan perbatasan itu beberapa kali dalam tahun-tahun belakangan ini, dan paling terakhir 28 Januari 2008, di mana salah seorang para pembantu Osama bin Laden, Abu Laith al Libi, tewas dalam satu serangan di Waziristan Utara. Rudal itu diduga ditembakkan oleh pesawat AS. Akan tetapi, baik para pejabat AS maupun Pakistan secara resmi tidak pernah memberikan penegasannya atas serangkaian serangan rudal ke daerah Pakistan itu, yang merupakan satu pelanggaran atas kedaulatan Pakistan. Pakistan, sekutu penting AS kendati pun masyarakat luas menentang aksi militer yang dipimpin AS terhadap Al Qaeda dan Taliban, mengatakan bahwa pasukana asing tidak akan pernah diizinkan beroperasi di wilayahnya. Banyak anggota Al Qaeda, termasuk asal Uzbekistan dan Arab dan milisi Taliban, mengungsi di Waziristan Utara dan Selatan, serta daerah-daerah lainnya di daerah Pakistan perbatasan itu, setelah pasukan pimpinan AS menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan pada 2001. Dari tempat-tempat persembunyian di daerah perbatasan yang kacau itu, Taliban mengatur aksi pemberontakan mereka terhadap Pemerintah Afghanistan dan pasukan AS beserta Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang mendukungnya. Gerilyawan Taliban melancarkan serangan-serangan di kota-kota Pakistan, dan banyak yang ditujukan ke pasukan keamanan, serta sasaran lain milik pemerintah. Orang nomor dua Al Qaeda, Ayman al Zawahri, berikrar akan membalas kematian Libi itu. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008