Oslo (ANTARA News) - Seluruhnya ada 197 calon yang akan bersaing meraih Hadiah Nobel Perdamaian tahun ini, Institut Nobel menyatakan Rabu, dengan Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika dan mantan Kanselir Jerman Helmut Kohl serta Esperanto sebagai calon yang telah diketahui masuk dalam daftar. "Jumlah ini merupakan yang terbesar kedua dalam sejarah Hadiah Nobel Perdamaian", kata Geir Lundestad, kepala Institut Nobel, kepada AFP, dengan menyebutkan ada 199 calon pada 2005. Daftar nama para calon untuk 2008 terdiri atas 33 organisasi dan 164 individu, kata Lundestad. Nama calon tetap dirahasiakan oleh lembaga itu selama 50 tahun. Namun demikian, mereka yang berhak mencalonkan diperkenankan mengungkapkan pribadi dan organisasi yang mereka usulkan jika mau. Akibatnya, nominee yang sudah diketahui masuk dalam daftar antara lain hanya Bouteflika yang diajukan para anggota parlemen dan kabinet Aljazair, dan Kohl yang diusulkan mantan pemimpin Uni Sovyet Mikhail Gorbachev, yang dirinya sendiri menyabet hadiah bergengsi itu pada 1990. Gorbachev mencalonkan Kohl karena peranan yang dimainkannya dalam menjembatani diakhirinya Perang Dingin secara damai dan mempromosikan rekonsiliasi di Eropa. Dua politisi Swiss juga telah menominasikan Esperanto, yang dipandang sebagai bahasa perdamaian dan harapan serta direncanakan pada 1987 sebagai media komunikasi internasional. Yang berhak mengusulkan Mereka yang berhak mengajukan nominasi antara lain anggota parlemen dan kabinet di seluruh dunia, mahaguru universitas, para pemenang sebelumnya dan anggota beberapa lembaga internasional. Menurut Lundestad, nominasi hanya mencerminkan pandangan mereka yang mengusulkan dan bukan pendapat Institut Nobel. Nama pemenang akan diumumkan pada awal Oktober dan penghargaan itu akan diserahkan pada upacara resmi yang digelar sebagaimana tradisi pada 10 Desember. Tahun lalu, mantan Wapres AS Al Gore dan panel penting PBB mengenai perubahan iklim memperoleh Hadiah Nobel Perdamaian berkat daya upaya mereka meningkatkan kepedulian atas perubahan iklim. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008