Ini merupakan pertumbuhan yang cukup menggembirakan karena di atas pertumbuhan ekonomiJakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono menyebut kinerja industri plastik dan karet menunjukkan kinerja yang positif secara konsisten.
Sepanjang 2018 industri plastik dan karet tumbuh sebesar 6,92 persen, meningkat dari pertumbuhan tahun 2017 yang sebesar 2,47 persen.
“Ini merupakan pertumbuhan yang cukup menggembirakan karena di atas pertumbuhan ekonomi,” kata Sigit lewat keterangannya diterima di Jakarta, Rabu.
Sigit menambahkan industri plastik dan karet juga memberikan kontribusi siginifkan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri pengolahan nonmigas.
Pada tahun 2018 industri tersebut menyumbang PDB sebesar Rp92,6 triliun atau 3,5 persen lebih tinggi dibandingkan tahun 2017. Kondisi tersebut terus meningkat selama lima tahun terakhir.
“Kami harapkan dalam tahun-tahun mendatang sektor ini bisa semakin diperkuat. Untuk industri plastik, sudah ada beberapa industri berkomitmen untuk berinvestasi dalam produksi ethylene cracker, yang merupakan bahan baku yang dibutuhkan untuk sektor industri plastik,” ungkapnya.
Dengan adanya tambahan investasi tersebut, diharapkan dalam lima tahun mendatang dapat tercapai substitusi bahan baku untuk plastik hingga 50 persen.
“Kami harapkan pula para pelaku industri mampu berkontribusi lebih banyak dalam penguatan industri plastik di dalam negeri,” ujarnya.
Direktur Industri Kimia Hilir dan Farmasi Kemenperin Taufiek Bawazier menyebutkan, jumlah industri plastik saat ini mencapai 925 perusahaan dengan kemampuan memproduksi berbagai macam produk plastik dan menyerap 37.327 tenaga kerja.
Total produksi sektor ini pada tahun 2018 mencapai 7,23 juta ton.
“Sementara itu, permintaan produk plastik meningkat rata-rata sebesar lima persen dalam lima tahun terakhir,” sebutnya.
Baca juga: Kemenperin genjot daya saing industri plastik dan karet
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019