Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mutammimul Ula, di Jakarta, Rabu, mengingatkan, agar pemerintah harus hati-hati terhadap tawaran bantuan militer Amerika Serikat dan jangan tergesa-gesa menerimanya.
"Pemerintah perlu mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh tawaran militer Amerika Serikat (AS) itu, yakni berupa pembelian pesawat tempur F16 seri keempat produksi tahun 1990," tegas.
Pihaknya menambahkan, Pemerintah Indonesia hendaknya jangan tergesa-gesa menerima tawaran tersebut, karena berbagai pertimbangan teknis maupun strategis.
"Selain karena pertimbangan dari sudut keuangan negara, juga harus mempertimbangkan kondisi pesawat yang tahun produksinya sudah tergolong `kuno` dibanding milik tetangga, seperti Singapura," katanya mengingatkan.
Mutammimul Ula mengharapkan, agar Pemerintah Indonesia harus waspada dengan tawaran menggiurkan, tetapi berakibat fatal di kemudian hari. "Jangan sampai kita membeli pesawat bekas yang ketangguhan tempurnya tidak prima lagi. Apalagi memerlukan biaya perawatan yang tinggi," ujarnya.
Bagi Mutammimul Ula, yang tidak kalah penting, ialah, adanya garansi politik dari AS, tidak akan terjadi lagi embargo di kemudian hari atas suku cadang.
"Pengalaman lalu harus jadi pelajaran berharga, karena akibat embargo dan tindakan sepihak AS, menyebabkan pesawat-pesawat tempur kita `nganggrak` di hanggar," kata Mutammimul Ula lagi.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008