Jakarta (ANTARA News) - Hingga Rabu (27/2) sore pukul 16.30 WIB partai politik baru yang telah menyerahkan berkas kelengkapan ke Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia (Depkum dan HAM), di Jakarta, yaitu 25 partai. Sebelumnya, pada Selasa (26/2) hingga pukul 15.00 WIB tercatat ada 16 partai politik yang menyerahkan berkas kelengkapan persyaratan untuk memperoleh badan hukum. Pada hari terakhir penyerahan berkas kelengkapan ini, intensitas partai politik yang menyerahkan berkas bertambah. Depkum dan HAM memberikan waktu pada partai untuk menyerahkan berkas hingga pukul 24.00 WIB. Jika tidak maka partai itu dianggap mengundurkan diri. "Kita tunggu hingga pukul 24.00 WIB," kata Direktur Tata Negara, Ditjen Administrasi Hukum Umum Aidir Amin Daud saat menerima penyerahan berkas partai. Penyerahan berkas pada Rabu, diawali oleh Partai Nasional Indonesia (PNI) Pancasila dengan Ketua Umum Sukmawati Soekarnoputri. Kedatangan Sukmawati dan pengurus partai diterima oleh Dirjen Administrasi Hukum Umum Syamsudin Manan Sinaga. Ke-25 partai yang telah menyerahkan berkas yaitu Partai Buruh, Partai Republiku, PNI Massa Marhaen, PNI Bersatu, Partai Peduli Rakyat Nasional, dan Partai Peduli Rakyat. Selanjutnya, Partai Demokrasi Pembaruan, Partai Demokrasi Indonesia, Partai Kebangkitan Nasional Ulama, Partai Hati Nurani Rakyat, Partai Garuda, Partai Matahari Bangsa, Partai Pembaruan Bangsa, Partai Bela Negara, dan Partai Parade Nusantara. Selain itu, Partai Kongres, PNI Pancasila, Partai Demokrasi Indonesia 1973, Partai Keadilan Persatuan, Partai Karya Pembangunan, Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Demokrasi Kebangsaan, Partai Karya Perjuangan, Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia, dan Partai Peduli Daerah. Sementara itu, umumnya sejumlah pengurus partai politik baru mengungkapkan tujuan membentuk partai adalah menyejahterakan rakyat. Ketua Umum Partai Karya Perjuangan (Pakar Pangan) Jackson Andre Kumaat, misalnya, mengatakan tujuan dibentuknya partai tersebut mulanya mengangkat isu otonomi daerah untuk menyejahterakan rakyat. "Selain itu kami ingin membuat partai untuk mengubah penilaian rakyat yang negatif terhadap partai," katanya setelah menyerahkan berkas kelengkapan. Partai Pembaruan Bangsa menginginkan rakyat tidak lagi bersedih karena persoalan tidak sejahtera. "Kami tidak ingin nama besar melainkan membuat rakyat tertawa bersama kita," kata Ketua Umum Partai Pembaruan Bangsa Angelina Patisiana.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008