Banjarmasin (ANTARA News) - Limbah Tambang PT Galuh Cempaka di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), terbukti mengancam kesehatan dan kerusakan motorik warga yang tinggal di sekitar tambang, demikian data Bappedalda Kalsel. Kepala Badan Pengawas Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bappedalda) Kalsel, Rakhmadi Kurdi, pada Rabu mengungkapkan bahwa dari hasil penelitian tim terpadu dari Banjarbaru maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel pada April 2007 menemukan bukti bahwa PT Galuh Cempaka melakukan pencemaran lingkungan. Pencemaran tersebut berupa limbah padat, diantaranya pembuangan bekas tempat oli dan bahan yang mengandung zat kimia lainnya. Selain itu, perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) juga melakukan kerusakan lingkungan dengan membuang limbah cair yang terbukti mengandung racun dan mengancam terjadinya kerusakan motorik saraf warga. Dari hasil penelitian terhadap pembuangan limbah cair PT Galuh Cempaka ke sungai, menurut dia, ternyata tingkat keasaman air sungai (ph) mencapai 2,97, sedangkan Peraturan Gubernur (Pergub) Kalsel mencantumkan ph normal senilai 6 hingga 9. Selain itu, PT Galuh juga membuang limbah timbal mencapai 0,84, padahal sesuai Pergub Kalsel hanya dibolehkan 0,1. "Limbah-limbah itu di atas sangat membahayakan warga yang saat ini konsumsinya masih tergantung dengan sungai, dan dalam jangka waktu 10 tahun mendatang tidak menutup kemungkinan warga sekitar tambang mengalami kerusakan saraf," ujarnya. Mengantisipasi hal tersebut, ia mengemukakan, Bappedalda Kalsel memberikan jangka waktu satu bulan ke PT Galuh untuk memperbaiki tempat pembuangan dan pengolahan limbah. Bila dalam jangka waktu tersebut peruasahaan tidak mampu memperbaiki lingkungan, ia menegaskan, maka Bappedalda Kalsel akan langsung merekomendasikan PT Galuh Cempaka ditutup. "Sebenarnya saat ini perusahaan sudah layak ditutup, namun karena Bappedalda belum memiliki dasar hukum, akan ditunggu hingga proses administrasi berupa teguran tertulis di selesaikan," ujarnya menambahkan. Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sesda) Pemprov Kalsel, Mukhlis Gafuri, mengungkapkan bahwa seandainya PT Galuh Cempaka benar ditutup, maka akan banyak warga yang kehilangan pekerjaan, namun demikian kesehatan warga secara luas akan jauh lebih penting. "Kita berharap PT Galuh Cempaka bisa segera memperbaiki kesalahannya, sebelum benar-benar ditutup," demikian Mukhlis Gafuri. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008