New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia melesat ke rekor tertinggi baru di New York dan London pada perdagangan Selasa, di tengah kekhawatiran terjadinya penurunan produksi minyak OPEC jelang pertemuannya pada pekan depan, kata para pedagang. Kontrak berjangka minyak utama New York, untuk minyak mentah jenis 'light sweet' untuk pengiriman April, ditutup naik 1,65 dolar AS pada rekor 100,88 dolar AS per barrel. Meski kontrak berakhir di posisi tertinggi baru, namun masih di bawah rekor 101,32 dolar yang sempat terjadi dalam perdagangan harian pada 20 Februari. Sementara di London, acuan harga minyak mentah jenis Brent North Sea mencapai rekor 99,75 dolar AS sebelum ditutup naik 1,78 dolar AS menjadi 99,47 dolar AS, karena kekhawatiran tentang produksi OPEC menggema di Eropa. "Beberapa yang mendasari kekuatan datang dalam ....beriat bahwa OPEC kelihatannya sudah menurunkan produksinya untuk bulan Februari, berdasarkan sebuah laporan Petrologistics," kata analis MF Global, John Kilduff, kepada AFP. Harga minyak di New York 101 dolar AS mencerminkan meluasnya ekspektasi pasar pengurangan produksi oleh grup produsen minyak mentah OPEC, kata Presiden OPEC Chakib Khelil dalam sebuah pernyataannya kepada pers Aljazair, Senin. Khelil mengindikasikan bahwa 13-negara anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) tidak akan meningkatkan produksinya pada pertemuan 15 Maret di Wina, Austria, mengisyaratkan produksinya dapat bertahan atau turun. (*)

Copyright © ANTARA 2008