Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ketenagakerjaan memberikan apresiasi atas penyerahan lisensi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi kepada Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Kaigo License Center (KLC) OSS, sebagai LSP P1 lembaga pelatihan kerja PT. OS Selnajaya Indonesia (OSS).
Penyerahan lisensi kompetensi kerja yang dilakukan di Jakarta, Selasa, tersebut merupakan wujud kesadaran pentingnya pengakuan kualitas pekerja, khususnya kompetensi teknis sesuai kebutuhan industri.
LSP Kaigo Lisence Center adalah lembaga sertifikasi khusus untuk profesi perawat manusia usia lanjut (manula), para peserta yang sudah tersertifikasi dapat melanjutkan langkahnya untuk bekerja sebagai perawat manula di Jepang.
Dirjen Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kemnaker Bambang Satrio Lelono mengatakan pengakuan kualitas SDM tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah yang fokus pada pengembangan SDM, khususnya periode 2019-2024, dengan melibatkan semua potensi, termasuk swasta.
"Keberadaan LSP diharapkan bisa menjadi salah satu bagian dari upaya pemerintah bersama swasta dalam menyediakan pekerjaan yang layak (decent work) bagi warga negaranya, " kata Bambang Satrio Lelono .
Bambang Satrio mengatakan kompetensi seseorang dalam skema sertifikasi kompetensi tercermin dari tiga dimensi dasar yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku. Dia berharap dengan kompetensi tersebut dapat menghadirkan manfaat strategis berupa meningkatnya daya saing bangsa.
"Hadirnya LSP ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas sertifikasi kompetensi, khususnya untuk care giver yang sesuai dengan kebutuhan industri di Jepang, sehingga kontribusi OSS semakin besar terhadap kemajuan ketenagakerjaan di Indonesia, " kata dia.
Ketua Dewan Pengarah LSP KLC OSS, Abdul Wahab Bangkona berharap dikeluarkannya lisensi LSP KLC OSS, dapat menjembatani pertukaran informasi dan harmonisasi sertifikasi kompetensi di Indonesia dan Jepang.
"Mengingat fungsi dan peran penting tersebut, kami harapkan kerja sama dan dukungan terus menerus dari berbagai pihak agar LSP KLC OSS dapat berjalan dan berfungsi sebagaimana mestinya, " katanya.
Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, yang diwakili oleh Kazushige Ashida mengatakan saat ini Jepang menghadapi permasalahan serius mengenai penuaan penduduk dan berkurangnya anak-anak. Karena itu, kata Ashuda, semua industri perhatian utamanya tertuju pada tenaga perawat manula. Di sisi lain, Indonesia mempunyai bonus demografi.
"Perlu diantisipasi dalam beberapa puluh tahun ke depan, bagaimana jika Indonesia juga menghadapi masalah penuaan penduduk yang sama seperti Jepang saat ini, " ujarnya
Jepang melalui program EPA telah melakukan penerimaan pekerja perawat untuk manula dari Indonesia, yang hingga tahun 2017 telah diterima sekitar 1500 orang. Sejak November 2017, telah diberlakukan juga sistem pemagangan untuk bidang tersebut.*
Baca juga: 100 pemusik ikut Sertifikasi Profesi Musik di Sumatera Utara
Baca juga: 100 pembatik ikuti sertifikasi profesi
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019