Menurut hasil penelitian 'World's Most Literate Nation' oleh Central Connecticut State University (CCSU) pada 2016, Indonesia ditempatkan pada posisi 60 dari 61 negara yang disurvei untuk tingkat literasi warganya, hanya unggul satu peringkat dari neJakarta (ANTARA) - Kotak-kotak merah menghiasi beberapa titik di area pemukiman di RW 08, Kelurahan Jatipulo, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, bertulisan "Silahkan baca dengan kejujuran, jika pinjam 1 buku letakkan 1 buku" terpampang di samping kotak, beberapa orang tampak berhenti beberapa kali untuk membacanya.
Lokasi ini merupakan kawasan Kampung Literasi, didirikan untuk membantu meningkatkan tingkat membaca masyarakat
Meski baru dimulai sejak sebelum puasa, efeknya sendiri sudah mulai terasa. Kini anak-anak sudah mulai banyak yang berkumpul saat petang di sekitar kotak tersebut untuk membaca.
"Awalnya sepi ya, tapi beberapa kali sudah mulai ramai dengan anak-anak. Mereka senangnya baca yang ada gambarnya sepertinya," ungkap Sugiarti, salah satu warga yang tinggal di RW 08, ketika ditemui pada Selasa.
Sugiarti mengaku, awalnya tidak memahami apa tujuan penempatan kotak-kotak tersebut di daerah rumahnya, sebelum akhirnya tahu kegunaan kotak tersebut.
Dia juga sempat sangsi apakah kotak tersebut dan buku-buku yang ada di dalamnya akan dimanfaatkan oleh warga.
"Jujur kan, anak-anak sekarang kan tidak suka baca. Senangnya main game atau nonton di ponsel. Saya juga lihat awalnya saja yang ramai saat ada kunjungan, tapi alhamdullilah sekarang kalau sore sudah agak ramai," ungkapnya.
Hal yang sama ditegaskan oleh Reinaldy, ketua RT 08/RW 08 yang berada tepat di tepat kotak itu diletakkan. Sebagai salah satu yang ikut bekerja untuk menggiatkan Kampung Literasi dia mengatakan bahwa selain membantu menaikkan niat membaca, juga akan mempercantik lingkungan sekitar.
"Awalnya itu gerbang besi biasa, tapi kemudian dicat merah dan dihias. Di jalan itu juga tadinya berantakan dengan gerobak. Sekarang sudah rapi dan kita juga rencananya tadi mau ditambah hiasannya dengan payung-payung yang digantung begitu," ungkapnya.
Kampung Literasi sendiri, menurut Ketua RW 08 Berman Saragih, adalah bentuk perwujudan kerja sama antara warga dan pemerintah lokal yang ingin mewujudkan sumber daya yang lebih baik.
Tidak hanya Kampung Literasi, warga RW 08 juga dengan taat melaksanakan Jam Belajar Masyarakat (JBM) yang diprakarsai oleh tokoh setempat dan Kelurahan Jatipulo.
Baca juga: Komunitas muda Jombang kampanye kampung literasi
Lewat JBM anak-anak RW 08 diajak untuk belajar bersama di aula masjid setempat untuk memantapkan pelajaran yang mereka dapat di sekolah masing-masing. Yang unik, pengajarnya berasal dari warga lokal atau anggota karang taruna yang sudah menamatkan pendidikan di sekolah menengah atas (SMA) serta universitas.
"Kita lihat anak-anak sekarang, sebagai orang tua kalau tidak ikut mengawasi nantinya susah, atau terlambat. Makanya kita bikin JBM itu agar tidak keluyuran," ungkap Ketua RW 08 Berman Saragih soal pemberlakuan hal tersebut.
Menurut Berman, kegiatan membaca dan JBM itu mendapat dukungan warga yang merasa nyaman karena kini orang tua tahu di mana anak mereka menghabiskan waktu.
"Harapan saya bukan hanya di RW 08, khususnya di Jatipulo tapi di daerah lain diberlakukan juga, karena hasilnya positif," ujarnya.
Minat membaca rendah
Menurut hasil penelitian 'World's Most Literate Nation' oleh Central Connecticut State University (CCSU) pada 2016, Indonesia ditempatkan pada posisi 60 dari 61 negara yang disurvei untuk tingkat literasi warganya, hanya unggul satu peringkat dari negara Afrika, Botswana.
Hasil serupa juga ditemukan oleh Program for International Student Assessment (PISA) rilisan Organisation for Economic Co-Operation and Develompent (OECD) pada 2015 yang menyebut Indonesia berada pada ranking 62 dari 70 negara disurvei.
Baca juga: Jakbook Pasar Kenari berikan diskon sambut libur sekolah
Menurut laporan pendidikan Badan Pusat Statistik pada 2018, tingkat melek huruf untuk usia 15 tahun ke atas Indonesia naik 0,16 persen menjadi 95,66 persen. Namun, meski angka melek huruf Indonesia sudah cukup tinggi tapi hal itu tidak menunjukkan efek terhadap tingkat minat membaca.
Usaha untuk meningkatkan minat membaca sudah dilakukan, mulai dari skala nasional hingga tingkat daerah.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan bahkan sudah mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 76 Tahun 2018 tentang Pembudayaan Kegemaran Membaca. Peraturan itu dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Namun, meski sudah dikeluarkan pergub, usaha di akar rumput kadang masih terganjal dengan minimnya tindakan nyata dan respons masyarakat.
Hal itu yang ingin diubah melalui Kampung Literasi dan dibelakukannya JBM di RW 08, Kelurahan Jatipulo, menurut Lurah Jatipulo Adi Kurnia.
"Miris melihat anak-anak mendapat ketidaklayakan. Terutama di daerah Jatipulo yang memang tujuh RW masuk dalam kategori kumuh dan padat. Jangankan belajar, tidur saja kadang mereka harus bergantian. Jadi mereka kadang malam masih berseliweran di luar," ungkap Adi ketika ditemui pada Selasa.
Menurut Adi pemberlakuan JBM sebenarnya sudah diatur di Peraturan Daerah nomor 8 Tahun 2006 tentang Sistem Pendidikan, namun pada kenyataannya jarang diterapkan di masyarakat.
"Kita mencoba pelan-pelan tapi pasti untuk memberi kesadaran akan itu, tidak hanya soal program pemerintah. Karena kalau program itu kewajiban, mereka hanya menerima saja," ujar Adi.
Adi bersama warga yang sadar pentingnya pendidikan dan minat baca masyarakat kemudian mulai berdiskusi menemukan cara untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Menurutnya, Kampung Literasi adalah salah satu cara untuk membuat fondasi yang kokoh karena literasi merupakan salah satu unsur penting dalam pembangunan kualitas sumber daya manusia Jakarta.
"Ketika karakter sudah terbentuk, ketika pemerintah memberikan program apa saja akan berkembang dan berkelanjutan karena mereka karakternya sudah terbentuk. Bagaimana kita bisa mengembangkan karakter masyarakat ketika mereka jarang membaca?" tegasnya.
Ke depannya, Kelurahan Jatipulo ingin mengembangkan Kampung Literasi dan JBM ke daerah lain di kelurahan tersebut dan mempertahankannya meski nanti pemimpin akan berganti.
"Karena ini untuk anak-anak kita, masa depan kita," ujar Adi.
Baca juga: Anies Baswedan kritik orang yang hanya minat baca WA grup
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019