Paris (ANTARA News) - Para pemain sepak bola yang menyerang wasit seharusnya dihukum seumur hidup, menurut Menteri Olahraga Prancis Bernard Laporte, Selasa, menanggapi terjadinya insiden kekerasan pada sebuah pertandingan di Guyana Prancis akhir pekan lalu. Liga sepak bola Guyana Prancis, Senin (25/2), menghukum lima pemain dan dua pelatih dari Sporting Club de Kourou (SCK) setelah sebuah serangan terhadap wasit pada pertandingan melawan US Macouria, Sabtu (23/2). Laporte, mantan pelatih tim nasional rugby, dalam sebuah pernyataan resmi yang dirilis Kementerian Olahraga, menyatakan menyambut baik hukuman yang diterapkan di Guyana Prancis, wilayah Prancis yang terletak di utara Amerika Selatan. "Kita tidak perlu ragu untuk menghukum pembuat onar seumur hidup karena mereka yang menyerang wasit, seseorang yang seharusnya dihormati dan penjaga peraturan di lapangan, tidak layak berada di lapangan," katanya. Pada pertandingan itu, wasit Bernard Demba memberi penalti untuk tim tamu US Macouria. Keputusan tersebut membuat seorang pemain SKC meludahi Demba dan kemudian memukulinya, seorang pemain lain kemudian ikut memukul wasit dan pemain ketiga menendang wasit itu dari belakang. Insiden tersebut menjadi pemukulan wasit keempat dalam sebulan terakhir di liga Guyana Prancis. Liga sepak bola Guyana Prancis sementara memutuskan untuk melarang tim senior SCK bermain di kandang hingga keluar keputusan akhir untuk kasus pelanggaran disiplin tersebut, demikian AFP.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008