Setelah dinyatakan sehat, calon haji yang di terindikasi gagal jantung bisa kembali ke asrama haji untuk diberangkatkan

Mataram (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, dua orang calon haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) tiga Embarkasi Lombok, gagal diberangkatkan karena sakit.

"Dua calon haji yang gagal berangkat bersama rombongan kloter 3 hari ini, masih berada di rumah sakit rujukan. Satu ke RSU Provinsi NTB karena terindikasi gejala gagal jantung dan satu ke rumah sakit jiwa (RSJ)) karena depresi berat," kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram H Burhanul Islam di Mataram, Selasa.

Ia mengatakan, untuk calon haji yang terindikasi mengalami gejala gagal jantung sifatnya masih proses pemulihan dan perawatan, apabila dalam beberapa hari kondisinya dinyatakan membaik oleh petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), maka jemaah tersebut dapat diberangkatkan bersama jemaah pada kloter berikutnya.

"Setelah dinyatakan sehat, calon haji yang di terindikasi gagal jantung bisa kembali ke asrama haji untuk diberangkatkan bersama kloter berikutnya. Jadi untuk sementara statusnya tunda berangkat," katanya.

Sementara untuk calon haji yang dirujuk ke RSJ dan berdasarkan hasil pemeriksaan membutuhkan waktu penyembuhan hingga enam bulan, maka status calon haji itu tunda dan akan diberangkatkan tahun depan.

Tetapi, sambungnya, apabila calon haji yang terindikasi depresi berat bisa sehat dan dinyatakan boleh pulang, maka ia juga bisa ikut berangkat pada kloter selanjutnya.

"Terhadap penundaan dua calon haji yang dirujuk ke rumah sakit tersebut sudah kami sampaikan kepada pihak keluarga. Kami tidak bisa menyebut nama atau identitas lainnya karena bisa mengganggu psikologis jemaah," katanya.

Burhanul mengakui, saat masa karantina di asrama haji ada empat calon haji yang dirujuk ke rumah sakit. Selain dua orang tersebut, ada dua calon haji perempuan juga yang dirujuk namun langsung dikembalikan ke asrama haji.

Dua orang calon haji itu dirujuk, katanya, karena dari hasil pemeriksaan petugas KKP mereka terindikasi hamil, sehingga dirujuk ke RSUP NTB untuk dilakukan pemeriksaan lebih intensif dengan menggunakan peralatan medis standar.

"Tapi dari hasil pemeriksaan itu, dua orang tersebut dinyatakan negatif sehingga dua orang calon haji itu dikembalikan ke asrama haji dan diperbolehkan melanjutkan perjalanan ke Tanah Suci," katanya.

Dengan adanya dua calon haji yang tunda berangkat, maka jumlah jemaah calon haji yang berangkat menuju Tanah Suci tadi pagi sekitar pukul 04.00 WITA sebanyak 448 orang dari jumlah awal 450 orang, dan petugas haji 5 orang.

Baca juga: Dinkes: CJH perempuan NTB tidak ada terindikasi hamil
Baca juga: Wali Kota Mataram lepas 450 calon haji kloter tiga
Baca juga: Calon haji Mataram dibekali masker dan vitamin

Pewarta: Nirkomala
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019