Masalah kemacetan merupakan salah satu dalam bahasan di Forum APCS 2019 untuk mencari solusi, kata Kepala Dinas Informatika dan Persandian, Joy Adriaansz dalam rilis yang diterima, Selasa.
Wali Kota dari berbagai negara Asia Pasifik seperti Korea, China, Jepang, India, Malaysia dan Indonesia hadir. Sedangkan Indonesia dihadiri Wali kota Bogor, Arya Bima, Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina serta sejumlah Walikota lainnya dari Provinsi Sumatera, Kalimantan, NTB yang mewakili Komisariat Wilayah Apeksi di Indonesia.
Sejumlah masalah yang dihadapi setiap kota akan dibahas sekaligus dicari solusi pada forum diskusi terpisah, yang telah diatur panitia.
Narasumber atau pemateri APCS terdiri dari orang-orang hebat dengan segudang pengalaman sukses yang telah diraih.
"Kota Ambon fokus membahas solusi kemacetan untuk mendapatkan transportasi alternatif," katanya.
Di forum yang berbeda kata Joy, Wali Kota Ambon juga akan menyampaikan "sharing' informasi terkait perkembangan Ambon pascakonflik sosial serta pengembangan menuju kota cerdas "smart city".
Selain membahas solusi kemacetan, delegasi Kota Ambon akan bertemu dewan Kota Brisbane untuk membahas pemanfaatan transportasi seperti "citycat", "Speedycat" dan feri sebagai salah satu solusi kemacetan.
"Pemanfaatan layanan transportasi ini akan ditiru Kota Ambon, karena itu kita akan bertemu dewan Kota Brisbane dan hasilnya akan disampaikan," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Ambon, Roby Sapulette.
Layanan CityCat, katanya bisa menjadi alternatif solusi mengurai kemacetan.
"Karakteristik Kota Brisbane dan Kota Ambon akan jadi salah satu solusi. Kota Brisbane dengan sungai besar sukses mengurai kemacetan dengan layanan CityCat, SpeedyCat dan Ferry. Kita juga akan manfaatkan Teluk Ambon,untuk membuat layanan serupa,," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, dewan kota Brisbane mengoperasikan sebanyak 21 Armada CityCats dan sembilan Feri Monohull (termasuk City Hoppers). Jaringan 25 terminal terbentang dari The University of Queensland di StLucia (UQSt Lucia), hingga Northshore Hamilton.
Sebagai bagian dari komitmen pemerintah menghadirkan jaringan transportasi umum kelas dunia, Dewan (DPRD) Brisbane memperkenalkan SpeedyCats pada September 2018. SpeedyCats menyediakan 100 layanan jam sibuk ekspres setiap minggu.
Baca juga: Menteri PPN: Kerugian akibat kemacetan Rp56 triliun
Baca juga: Solusi kemacetan, pemerintah diminta bangun jalur Puncak II
Baca juga: Pengamat: Transportasi umum tak cukup atasi kemacetan Jakarta
Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019