Jakarta (ANTARA News) - Melemahnya saham-saham berbasis batubara menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, untuk tutup turun 0,47 persen. IHSG ditutup turun 12,990 poin untuk berada di posisi 2.738,872 dan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, melemah 3,532 poin (0,59 persen) ke level 595,691. Analis Riset PT Recapital Securities Poltak Hotradero kepada ANTARA News mengatakan, pelemahan indeks ini lebih disebabkan melemahnya harga komoditas batubara di Asia Pasifik dalam dua hari terakhir ini. "Di Asia Pasifik harga komoditas batubara mengalami penurunan, sehingga mempengaruhi harga sahamnya," jelasnya. Beberapa saham yang berbasis batubara yang memimpin indeks turun diantaranya saham Bumi Resources yang melemah Rp100 menjadi Rp7.750, Aneka Tambang turun Rp125 ke posisi Rp4.000 dan Pertambangan Batubara Bukit Asam turun Rp150 menjadi Rp11.700. Selain komoditi batubara, lanjut Poltak, sektor perkebunan juga mengalami tekanan jual akibat profit taking (ambil untung) harga CPO di Malaysia. "Profit taking CPO di Malaysia telah menekan harga saham beberapa saham perkebunan," jelasnya. Sektor perkebunan yang beberapa perdagangan sebelumnya menjadi penopang indeks BEI, Selasa ini telah mengalami tekanan jual. Beberapa saham sektor perkebunan yang mengalami penurunan harga diantaranya adalah Sampoerna Agro melemah Rp50 ke harga Rp4.550, Astra Agro Lestari anjlok Rp750 ke harga Rp33.250 dan Bakrie Plantations turun Rp50 ke posisi Rp2.550. Dia juga mengungkapkan bahwa penurunan indeks ini karena beberapa saham unggulan yang mulai overbought (kelebihan pembelian). Menurut dia, dengan melemahnya harga komoditas dan overbought saham unggulan telah menutup sentimen positif dari penguatan beberapa bursa di kawasan Asia. Bursa di kawasan Asia pada perdagangan Selasa ini sebagian besar ditutup naik, seperti bursa Hongkong dengan Indeks Hang Seng naik 445,60 poin atau 1,92 persen menjadi 23.714,75 dan bursa Singapura dengan indeks Straits Times yang menambah 12,88 poin atau 0,42 persen ke level 3.077,83 tidak diikuti penguatan indeks di BEI. Pergerakan saham di pasar saham BEI didominasi saham yang turun sebanyak 118 dibanding yang naik 72, sedangkan 67 stagnan dan 196 efek tidak aktif diperdagangkan. Volume perdagangan mencapai 3,846 miliar saham dengan nilai Rp4,650 triliun dari 67.612 kali transaksi. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008