Ambon (ANTARA) - Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024 Joko Widodo (Jokowi) dan KH. Ma’ruf Amin diharapkan dapat mempertimbangkan pengangkatan salah satu putra terbaik asal provinsi Maluku untuk masuk dalam jajaran Menteri Kabinet Kerja jilid II.

"Saya yakin Presiden Jokowi akan memenuhi aspirasi dan harapan rakyat Maluku dengan memilih salah satu putra terbaik sebagai Menteri Kabinet Kerja jilid II," kata Ketua Umum Persatuan Indonesia Timur Pro-Jokowi, Boetje Simaella yang dikonfirmasi dari Ambon, Selasa.

Baca juga: Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf disarankan cari menteri yang loyal

Baca juga: PDIP tidak ingin paksakan kadernya jabat menteri

Baca juga: Pengamat sarankan Jokowi pilih menteri muda dan berpengalaman


Boetje merasa optimis pasangan Jokowi - KH Ma’ruf menjawab kerinduan dan penantian panjang masyarakat Maluku selama 41 tahun, dengan mempertimbangkan penempatan salah seorang tokoh asal provinsi tersebut pada jajaran kabinet Kerja.

Dia menegaskan pihaknya telah mengusulkan tiga tokoh terbaik asal Maluku yang dinilai memiliki kriteria dan kemampuan untuk dipertimbangkan sebagai menteri kabinet yakni Irjen Pol (Purn) Murad Ismail, Reza Valdo Maspaitella dan William Sabandar.

Ketiga tokoh Maluku tersebut memiliki latar belakang berbeda, di mana Murad sebagai mantan perwira tinggi Polri dan saat ini menjabat Gubernur Maluku. Lulusan Akpol 1985 tersebut pensiun dini dengan jabatan tertinggi sebagai Kakor Brimob Mabes Polri.

Reza Valdo Maspaitella sebelum menjadi pengusaha, pernah bekerja sebagai profesional di industri perbankan dan keuangan, baik di dalam maupun luar negeri.

Reza juga kini dipercayakan sebagai Ketua Komite Tetap (Komtap) bidang Pengembangan Investasi Dalam Negeri, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2015-2020.

Reza yang memiliki pengalaman bekerja di dalam dan luar negeri, dinilai memiliki loyalitas, integritas dan kapabilitas untuk membantu Presiden Jokowi membangun Indonesia menjadi negara maju, unggul dan berdaya saing tinggi.

Sedangkan William Sabandar yang mengawali kariernya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Pekerjaan Umum, saat ini memangku jabatan sebagai direktur utama PT. Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta.

Ia pernah dipercaya sebagai ketua tim Rekonstruksi Nias, utusan khusus Sekretariat Jenderal Asean, Ketua tim Recovery Pasca Gempa Myanmar, Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), serta Ketua Satgas Nasional untuk percepatan pengembangan energi baru terbarukan dan konservasi energi.

Usulan tersebut, tandas Boetje tidak semata-mata karena penilaian dan pemikiran subjektif, tetapi sekaligus untuk memenuhi amanat lembaga adat Latupati beserta para pemangku kepentingan lainnya di Provinsi Maluku," katanya.

"Kami siap bertemu Presiden Jokowi untuk menyampaikan secara langsung aspirasi rakyat Maluku. Langkah ini menjadi tekad kami. Sebab sejak era pemerintahan Orde Baru hingga saat ini, belum ada seorang pun tokoh asal Maluku yang dipercayakan menempati kursi di kabinet," katanya.

Dia menambahkan, rakyat Maluku sangat mendukung komitmen Presiden Jokowi untuk membentuk kabinet yang diisi putra-putri terbaik Indonesia profesional serta menguasai bidang-bidang strategis.

"Kami optimis Presiden Jokowi akan memenuhi aspirasi rakyat Maluku yang mengharapkan hadirnya putra Maluku sebagai pendampingnya di jajaran Kabinet Kerja," katanya.

Ditambahkannya, Presiden Jokowi pada periode pertama pemerintahannya tahun 2014-2019, sangat memberikan perhatian khusus terhadap pembangunan di Provinsi Maluku.

Hal ini dibuktikan dengan kunjungannya ke Ambon ibu kota provinsi Maluku sebanyak lima kali sejak tahun 2014 baik untuk membuka kegiatan berskala nasional dan internasional maupun meresmikan proyek-proyek yang termasuk dalam prioritas nasional serta menyaksikan secara langsung kemajuan pembangunan di Kawasan Timur Indonesia.

Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019