Jakarta (ANTARA) - Kiprah petenis Indonesia Christopher Rungkat terhenti pada putaran kedua nomor ganda campuran turnamen tenis Grand Slam Wimbledon 2019 setelah bersama pasangannya Shuko Aoyama dari Jepang dihentikan unggulan keenam Nikola Mektic dari Kroasia dan Alicja Rosolska dari Polandia, Selasa dini hari WIB.
Seperti dilansir laman resmi salah satu turnamen tenis paling bergengsi di dunia ini, meskipun kalah, Christo/Aoyama memberi perlawanan sengit sebelum menyerah dengan skor 5-7 dan 4-6 dalam tempo 1 jam 25 .
Christo/Aoyama yang pada putaran pertama mengalahkan ganda campuran asal Prancis Nicolas Mahut/Alize Cornet 1-6, 6-4, 6-4, di set pertama unggul terlebih dahulu saat Crhisto memegang servis. Kedua pasangan kemudian saling mempertahankan servis hingga kedudhkan 3-3.
Pada gim ke-7 dan ke-8 kedua pasangan saling mematahkan servis sehingga kedudukan 4-4. Pasangan Indonesia/Jepang kembali unggul 5-4 di gim ke-9 melalui permainan menyerang yang diawali servis Crhisto yang sangat menyulitkan lawan.
Namun, setelah itu tiga poin berturut-turut diraih Mektic/Rosolska salah satunya dengan mematahkan servis Aoyama, sehingga Christo/Aoyama menyerah 5-7.
Pada set kedua, Christo/Aoyama kembali memenangi gim pertama. Namun, servis lemah Aoyama kembali dimanfaatkan Mektic/Rosolska untuk melakukan break sehingga unggul 2-1. Kedua pasangan mempertahankan servis untuk meraih poin hingga kedudukan 4-5 untuk keunggulan Mektic/Rosolska.
Pada gim terakhir, servis Mektic sangat menyulitkan Christo/Aoyama sehingga terjadi love game sekaligus mengakhiri kiprah Christopher Rungkat di Wimbledon 2019.
Sebelumnya pada nomor ganda putra, Christo yang berpasangan dengan petenis Taiwan Hsieh Cheng-Peng kalah pada putaran pertama oleh pasangan Austria Oliver Marach/Jurgen Melzer.
Christo/Hsieh menyerah setelah bertanding dalam lima set selama lebih dari tiga jam dengan skor akhir 3-6, 4-6, 6-1, 6-2, 9-11.
Baca juga: Christopher Rungkat dan Aoyama ke putaran kedua
Baca juga: Christopher Rungkat dan Hsieh tak biarkan lawan menang mudah
Penerjemah: Dadan Ramdani
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2019