Jakarta (ANTARA) - Pebalap asal Prancis Julian Alaphilippe dari tim Deceuninck-Quick Step menjadi pebalap tercepat di etape ketiga Tour de France, Senin sehingga ia berhak atas jersey kuning untuk pertama kalinya dalam balapan sepeda yang dilakukannya tahun ini.
Pebalap usia 27 asal Prancis, yang menjuarai dua etape tahun lalu juga sebagai raja tanjakan dengan jersey polkadot itu, membuat break solo di akhir lomba untuk merebut jersey kuning dari pebalap asal Belanda Mike Teunissen di etape yang menempuh jarak 215 kilometer dari Bincbe, Belgia ke Epernay, Prancis.
"Saya tidak bisa berkata-kata. Saya sungguh tidak menyangka dengan apa yang terjadi pada saya,"kata Alaphippe seperti dikutip Reuters.
Alaphippe mencapai garis finish dalam waktu empat jam, 40 menit dan 29 detik dengan selisih 26 detik dari pebalap asal Australia Michael Matthews dari tim Sunweb.
"Saya tahu etape ini cocok dengan saya. Saya berusaha untuk terhindar dari tabrakan dan perangkap. Saya merasa yakin maka saya meningkatkan kayuhan saya pada tanjakan Mutigny, namun saya tak pernah berpikir akan memisahkan diri,"tuturnya.
Ia melanjutkan, "Saya telah mengeluarkan seluruh kemampuan saya. Katanya saya 30 atau 40 detik lebih dulu. Sulit untuk menjadi yang terbaik seperti yang diharapkan. Saya berhasil dan sungguh gembira."
Aliphilippe merupakan pemakai jersey kuning dari Prancis yang ke-85 setelah Eugene Christophe pada 1919.
Juara dunia balap sepeda selama tiga kali, Peter Sagan asal tim BORA-Hansgrohe, Slovakia dinobatkan sebagai sprinter terbaik dengan jersey hijaunya. Sementara pebalap Belgia dari tim Wellens Lotto Soudal mendapatkan jersey polka dot sebagai pendaki terbaik.
Untuk kategori pebalap muda terbaik dipegang oleh pebalap Belgia lainnya yaitu Wong Van Aert dari tim Jumbo-Visma.
Etape keempat akan dilaksanakan Selasa di Prancis pada lintasan yang relatif datar. Sementara panjang trek balapan adalah 213,5 kilometer dimulai dari Reims menuju Nancy.
Baca juga: Pebalap Prancis Pouly akan beri nama anaknya Ijen
Penerjemah: Shofi Ayudiana
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019