Kuala Lumpur (ANTARA News) - Sebanyak tiga perampok yang diduga WNI tewas setelah ditembak polisi Malaysia di jalan raya kawasan Petaling Jaya, Selangor, Senin sore, seusai mereka merampok seorang nasabah yang baru saja keluar dari bank membawa uang 10.000 ringgit (sekitar Rp28,5 juta). Kepala Polisi Selangor, Khalid Abu Bakar, menceritakan polisi mendapat laporan adanya perampokan seorang nasabah bank di kawasan Petaling Jaya. Perampok itu melarikan diri dengan menggunakan mobil Proton Waja berwarna emas, demikian berita di harian Utusan Malaysia, Harian Metro, dan Kosmo. Polisi kemudian membuntuti mobil perampok sejauh tiga kilometer, kemudian menyalip atau memotong mobil perampok secara tiba-tiba dan meminta penumpangnya keluar. Akan tetapi ketiga pelaku mencoba melawan dengan parang. Polisi kemudian melakukan tembak di tempat. Ketiganya tersungkur tewas di tengah jalan. Dalam berbagai berita itu, tidak disebutkan nama-nama perampok yang diduga WNI itu yang tewas tertembak dan asalnya dari kota mana, tapi mereka merupakan laki-laki berusia antara 30 hingga 50 tahun. Hasil pemeriksaan polisi di mobil pelaku ditemukan empat bilah parang, uang tunai 10.000 ringgit, dan beberapa topeng hantu yang digunakan untuk merampok, lampu sirene polisi, sarung tangan, dua rompi polisi. Mobil yang digunakan merupakan hasil curian dan nomor kendaraan juga palsu. Modus operasi mereka adalah mengikuti para nasabah yang keluar dari bank kemudian merampoknya dengan menggunakan parang atau pisau dan menggunakan topeng hantu. Berbagai media Malaysia memberitakan pelakunya adalah warga asing, hanya Kosmo yang menurunkan berita bahwa pelakunya adalah WNI dikenal sebagai "Geng Bibik". (*)
Copyright © ANTARA 2008