Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah, Selasa pagi, naik tajam hingga menembus angka Rp9.100 per dolar AS, karena pelaku pasar aktif membeli rupiah akibat kekhawatiran mereka terhadap kemungkinan resesi di AS. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat menjadi Rp9.070/9.075 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.110/9.176 per dolar AS atau naik 40 poin. Pengamat Pasar Uang, Edwin Sinaga, di Jakarta, mengatakan para pelaku pasar memburu rupiah dan melepas dolar AS, karena mereka khawatir dengan kemungkinan terjadinya resesi di negara 'Paman Sam'. Akibatnya, rupiah menguat tajam hingga menembus angka Rp9.100 per dolar AS, ujarnya. Rupiah, lanjut Edwin, yang juga Dirut PT Finance Corpindo diperkirakan akan bisa mencapai level Rp9.000 per dolar AS, karena sentimen positif terhadap mata uang Indonesia itu cukup besar. Sentimen positif itu berasal dari aktifnya pelaku asing menempatkan dananya di pasar domestik, karena mereka memperkirakan selisih bunga rupiah terhadap dolar AS akan semakin melebar, apabila bank sentral AS (The Fed) jadi menurunkan suku bunganya. Menurut dia, kekhawatiran pelaku terhadap resesi yang akan terjadi di AS diperkirakan berlebihan, karena ekonomi negara itu masih tetap tumbuh, meski indeks kepercayaan konsumen menurun, namun indek industri masih tetap naik. Apalagi hanya sekitar 45 persen ekonom yang menyatakan akan terjadi resesi di AS, sedangkan 55 persen lagi optimis ekonomi AS masih tetap tumbuh, ucapnya. Indonesia, lanjutnya, saat ini kebanjiran dolar AS karena pelaku asing aktif bermain di pasar, dengan membeli rupiah untuk menempatkan dananya di pasar uang dan saham. Karena itu, peluang rupiah untuk menguat lebih jauh kemungkinan besar akan terjadi, apalagi sentimen positif berlangsung dalam waktu lama. Namun kenaikan rupiah yang terlalu cepat dinilai kurang menguntung, karena itu Bank Indonesia (BI) harus terus melakukan pemantauan dan menahan gejolak kenaikan yang terus terjadi terhadap rupiah, katanya. Sementara itu, dolar AS terhadap yen stabil pada 108,50 dan terhadap euro jadi 1,4825, yen terhadap dolar AS Australian merosot jadi 100,36 dan terhadap euro jadi 160,15. Yen di pasar regional cenderung melemah, karena pelaku pasar saham aktif membeli saham sehingga indek Nikkei menguat. (*)
Copyright © ANTARA 2008