London (ANTARA News) - Arsenal, Senin, berharap Eduardo da Silva bisa sembuh total pada tahun ini dari patah kaki yang dialaminya dan pemain yang membuatnya mengalami cedera mendapat ancaman pembunuhan. Striker Kroasia kelahiran Brazil berusia 25 tahun itu mengalami patah tulang betis kiri dan pergeseran pergelangan kaki setelah mendapat takel dari Martin Taylor yang membuat bek Birmingham tersebut diusir keluar lapangan beberapa menit setelah pertandingan Liga Inggris, Sabtu, dimulai. Eduardo menjalani operasi pada Sabtu di Birmingham sebelum dipindah ke rumah sakit di London dan seorang ahli bedah serta staf medis Arsenal melakukan pengobatan lanjutan atas cederanya Senin. Pernyataan di situs Arsenal mengatakan: "Semuanya dalam kondisi baik, kaki Eduardo akan digip dan menggunakan tongkat selama enam atau delapan pekan. "Setelah itu, secara bertahap ia akan menjalani latihan beban selama proses pemulihan. "Diharapkan Eduardo bisa kembali tampil dalam enam bulan dan pulih total dalam waktu sembilan bulan," tulis pernyataan tersebut, seperti dilaporkan AFP. Taylor mendapat ancaman pembunuhan setelah melakukan takel tersebut, terutama oleh penggemar Kroasia yang marah karena Eduardo tidak akan masuk dalam tim yang akan tampil di final Euro 2008. Sebuah situs yang dirancang khusus setelah kejadian tersebut, permainan yang digelar di St Andrews tersebut berakhir imbang 2-2, menerima 27.000 pesan yang dialamatkan kepada mantan pemain Blackburn tersebut. Petugas keamanan Birmingham City pun harus mengendalikan jurnalis Kroasia yang berlari ke jalan dan berusaha mencapai mobil Taylor setelah ia selesai melakukan latihan di markas klub pada Senin. Manajer Birmingham Alex McLeish mengutuk reaksi tersebut dan mengatakan mental Taylor turun setelah mengalami pengalaman tersebut. "Saya sudah mendengar ancaman pembunuhan itu dan itu adalah hal yang tidak masuk akal. Anda harus terus menjalaninya dan melupakannya. Ada beberapa orang gila di dunia," kata McLeish kepada SkySports. "Saya pikir, istri Martin ketakutan pada akhir pekan tetapi ia telah datang pagi ini dan bisa menjalani hidupnya berkat dukungan orang-orang yang tahu bahwa kejadian tersebut tidak disengaja untuk menyakiti pemain." David Busst, mantan bek Coventry yang karirnya berakhir setelah mengalami patah kaki saat bertabrakan dengan bek Manchester United Denis Irwin pada 1996, mengatakan berharap Eduardo bisa kembali pulih. Yakin bisa main "Jika tidak ada komplikasi, saya yakin ia bisa kembali bermain," kata Busst kepada Radio 5 Live BBC. "Bukan karena patah kaki yang membuat saya berhenti bermain tetapi karena infeksi yang saya alami setelahnya. "Saya mengalami patah di dua tulang, tulang kering dan tulang betis. Perbedaannya ialah, dua kaki saya ditabrak oleh dua pemain dari dua sisi. "Bagian bawah dari tulang kering saya pun berbentuk L karena ditabrak dari dua sisi, dan tulangnya pun mencuat dari kulit. Bagian bawah kaki saya terlipat ke bawah dan menekuk ke samping. Busst menambahkan: "Saya menjalani 20 kali operasi di kaki kanan dan 10 operasi dalam 12 hari pertama. Saya ingin meyakinkan Eduardo dan mengatakan jangan membiarkan orang membandingkan cederanya dengan cedera saya." (*)
Copyright © ANTARA 2008