PBB (ANTARA News) - Dewan Keamanan PBB Senin memperpanjang selama satu tahun lagi mandat misi penjaga perdamaian PBB di Timor Leste, dengan mengatakan situasi keamanan dan kemanusiaan di negara itu masih rapuh. Misi penjaga perdamaian PBB di Timor Timur, yang disebut UNMIT, diberi kuasa untuk mengerahkan sebanyak 1.608 polisi dan hampir 36 personil militer. Mandat itu, yang akan habis berlakunya Selasa, diperpanjang hingga 26 Februari 2009. Resolusi yang dirancang-Afrika Selatan, yang disetujui dengan suara bulat oleh Dewan Keamanan, itu menyatakan kembali kutukannya atas pembunuhan yang diupayakan terhadap presiden Timor Leste yang juga penerima hadiah Nobel perdamaian Ramos Horta dua pekan lalu. Resolusi dewan 15 negara itu juga mengatakan bahwa "situasi politik, keamanan, sosial dan kemanusiaan di Timur Leste (Timor Timur) masih rapuh" dan minta semua pihak yang berkepentingan di negara itu untuk menghindari kekerasan dan mengikuti pembicaraan damai guna memecahkan semua perselisihan pendapat. Resolusi itu juga minta pemerintah untuk terus bekerja dengan UNMIT dalam peninjauan kembali bidang keamanan di Timor Leste dan kebutuhan keamanannya pada masa depan. Ramos Horta tertembak dan luka serius di rumahnya di bukota Dili dalam upaya pembunuhan oleh tentara pemberontak 11 Februari. PM Xanana Gusmao berhasil menyelamatkan diri tanpa cedera dalam penembakan lainnya pada hari yang sama. Bekas jajahan Portugis dari hampir satu juta orang itu memperoleh kemerdekaan penuh pada 2002 setelah pemilihan yang disponsori-PBB 1999, yang dinodai oleh kekerasan, yang mengakhiri lebih dari dua dawawarsa pemerintahan damai Indonesia, demikian Reuters.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008