Khartoum (ANTARA News) - Militer Sudan hari Senin mengumumkan kehilangan sebuah helikopter di Darfur Barat, dimana mereka memerangi pemberontak dan PBB melakukan operasi pemeliharaan perdamaian besar-besaran.
Seorang jurubicara militer mengatakan kepada Kantor Berita SUNA, helikopter itu mendarat di Geneina, ibukota negara bagian Darfur Barat, Minggu, dan mesinnya terbakar, membuat helikopter itu hancur.
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut," kata jurubicara itu kepada AFP.
Menteri Pertahanan Abdel Rahim Mohammed Husein mengatakan kepada SUNA, pasukannya menghancurkan sembilan kamp pemberontak dalam operasi militer akhir-akhir ini di Darfur Barat.
Militer "menguasai sepenuhnya" Darfur Barat termasuk Salia, Jebel Sujuj, Sirba dan Jebel Moon, kata Mohammed kepada SUNA selama pemeriksaaan di daerah itu.
Pemberontak menyatakan, puluhan orang tewas dalam rangkaian serangan udara di kawasan itu yang dilakukan pasukan pemerintah dalam beberapa hari terakhir ini.
Minggu, sejumlah pejabat dari misi gabungan penjaga perdamaian PBB-Uni Afrika menyatakan, pemboman-pemboman baru itu membahayakan ribuan warga sipil di Darfur.
"UNAMID menerima laporan-laporan pagi ini mengenai pemboman udara di daerah Jebel Moon, Darfur Barat. Kami sangat khawatir atas keselamatan ribuan warga sipil yang berada di daerah ini," kata ketua misi Rodolphe Adada, dan koordinator kemanusiaan PBB untuk Sudan, Ameerah Haq, dalam sebuah pernyataan bersama.
Sejak pemberontak etnik minoritas mengangkat senjata melawan pemerintah Khartoum yang didominasi orang Arab lima tahun lalu, sedikitnya 200.000 orang tewas dan lebih dari dua juta warga sipil meninggalkan rumah mereka, menurut PBB.
Pemerintah Sudan menekankan bahwa jumlah korban tewas dalam konflik itu tidak lebih dari 9.000.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008