Jakarta (ANTARA News) - Konser Backstreet Boys (BSB) di Balai Sidang Jakarta, Senin (25/2) malam, seolah menjadi ajang lepas rindu para penggemarnya di Indonesia yang sebagian besar adalah remaja dan dewasa yang menggandrungi BSB sejak album perdana mereka diluncurkan tahun 1995. Ketika kelompok asal Orlando, Florida, Amerika Serikat ini menggebrak panggung konser dengan nomor pembuka "Larger Than Life", teriakan histeris penonton membahana di dalam gedung pertunjukan. Penonton di bagian tribun kontan berdiri, penonton di bagian festival menyerbu panggung menyambut idola mereka Bryan, A.J Mc Lean, Nick, dan Howie. "Halo Jakarta, kami adalah Backstreet Boys," teriak Bryan disambut hentakan musik di nomor keempat lagu BSB "Everyone". BSB mengguncang panggung konser dengan penampilan awal yang sangat unik. Dalam keadaan pencahayaan remang, terdengar suara lantang seorang pria memanggil satu persatu personel seperti pembawa acara tinju memperkenalkan pemainnya. Setiap satu nama dipanggil, maka satu sosok tubuh dibalut jubah petinju warna putih keemasan terlihat di bawah sorot cahaya. Demikian seterusnya hingga mereka semua dipanggil dan membawakan "Larger Than Life" yang intronya diaransemen ulang seperti lagu tema film Rocky. Penonton menyambutnya dengan tepuk tangan sambil ikut menyanyi. Konser bermandikan cahaya lampu berkekuatan 400 ribu watt dan tata suara 1600 ribu watt ini seolah menjadi ajang melepas rindu, apalagi Howie dan Nick sempat bercerita tentang kebersamaan mereka dan masa vakum yang cukup lama dialami BSB. "Rasanya sudah cukup lama ya kita bersama, 16 tahun bukan waktu yang singkat untuk kebersamaan in," ujar Nick yang disambut anggukan ketiga rekannya itu. Tanpa banyak kata, sejumlah lagu-lagu BSB dibawakan dengan antusias dan tarian yang enerjik oleh keempat personil BSB. Nomor lawas "I Want It That Way", "More Than that", "I`ll Never Break Your Heart", dan "Incomplete" lagi-lagi membuat penonton yang sebagian besar berusia antara 20-35 tahun itu tak bisa diam. Semua penonton seakan larut dalam lagu-lagu yang ngetop di tahun era 2000an ini. Sebanyak 26 lagu dibawakan BSB tanpa banyak jeda untuk "turun minum" atau ganti kostum. Dalam usia yang tak lagi muda, mereka tetap berstamina tinggi untuk terus menyanyi dan bahkan berganti kostum di bibir panggung. "Kalian senang malam ini? Kami memang sempat istirahat sebentar, maaf menunggu lama. Tapi kami masih ada dan sekarang ada diantara kalian dan menggelar konser ini," ujar A.J. Selain membawakan lagu-lagu dari album BSB, masing-masing personil juga membawakan lagu dari album solo mereka. A.J misalnya tampil dengan kaos putih tanpa lengan dipadu celana hitam berjingkrak dan berjoget di atas panggung membawakan lagu pop-rock "Drive By Love". Goyangan pinggulnya yang hot sambil berputar-putar mendapat tepuk tangan dan teriakan histeris para ABG (anak baru gede). Howie juga tampil solo dengan lagunya yang kalem " She`s Like The Sun", sedangkan Bryan membawakan lagu dari album perdananya "Welcome Home" yang disambut koor penonton di sepanjang lagu ini. Presiden Direktur Buena Produktama, Peter Basuki usai konser kepada ANTARA News mengungkapkan perkiraan jumlah penonton mencapai 2700 lebih sementara jumlah tiket yang disiapkan 3.200 lembar. "Saya sangat puas karena konsernya bagus dan berkualitas," ujarnya. Kepuasan penonton juga diamini sejumlah penonton, seperti diungkapkan Rosa (23), penonton dari Jakarta Selatan. Konser pertama BSB ini merupakan kesempatan baginya untuk menonton langsung para personil yang digandrunginya ketika album pertama mereka diluncurkan pada 1995 lalu. "Waaah lebih dari 10 tahun yang lalu aku mengidolakan mereka. Sekarang kesampaian juga untuk melihat konsernya dan menyanyi bersama mereka," ujarnya bersemangat. Konser BSB di Indonesia merupakan rangkaian tur dunia BSB setelah cukup lama vakum dari industri musik dunia. Sebelumnya personil BSB sebanyak lima orang, namun tahun lalu salah satu personelnya Kevin Richardson mundur secara baik-baik. Setelah konser di Indonesia, BSB akan melanjutkan konsernya di Kuala Lumpur, Malaysia.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008