"Sebelas kelompok terbang itu mulai dari Kloter 21-SOC hingga 29-SOC dan ditambah Kloter tambahan 96-SOC dan 97-SOC," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) DIY Edhi Gunawan dalam acara Pamitan Calon Jamaah Haji DIY di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Senin.
Menurut Edhi, pada tahun ini Indonesia mendapat tambahan kuota 10 ribu yang kemudian dibagi secara proporsional ke seluruh provinsi, termasuk disesuaikan dengan daftar tunggu. Dengan demikian, DIY mendapat tambahan 379 kuota yang kemudian dibagi 50 persen untuk jamaah usia lanjut dan pendamping, sedangkan sisanya untuk nomor porsi selanjutnya.
"Alhamdulillah tahun ini semua yang mendaftar bisa berangkat semua, nanti pemeriksaan kesehatan terakhir akan dilakukan oleh tim kesehatan di Embarkasi Donohudan," kata dia.
Baca juga: 64,77 persen calon haji Jember berisiko tinggi
Menurut dia, dari data yang ada calon haji termuda di DIY adalah Glenn Muhammad Ansof Kukuh Wicaksono yang beralamat di Perum UPN Kregan Kabupaten Sleman dengan usia 19 tahun 7 bulan 7 hari.
Sedang calon tertua adalah Supiah Moh Anwar yang beralamat di Kembaran, Kabupaten Bantul yang berusia 96 tahun 3 bulan 28 hari.
"Kami sudah memberikan informasi dan imbauan agar seluruh jamaah menjaga kesehatan karena di Tanah Suci cuacanya bisa mencapai 49 derajat Celcius," kata dia.
Edhi mengatakan waktu pemberangkatan masuk Asrama Haji Donohudan untuk Kloter 21 hingga 29-SOC akan dimulai pada 12 Juli sampai 15 Juli 2019. Sedangkan dua kloter tambahan yakni Kloter 96 dan 97-SOC menurut jadwal akan diberangkatkan pada 4 Agustus 2019.
Menurut dia, perkiraan tiba kembali di Solo mulai 24 Agustus 2019 hingga 27 Agustus 2019. Sementara dua kloter terakhir jamaah DIY dijadwalkan tiba di Tanah Air pada Minggu 15 September 2019.
Baca juga: Ini tips simpan oleh-oleh haji agar tetap segar
Baca juga: Sebanyak 897 calhaj difasilitasi Imigrasi Palembang ke Tanah Suci
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019