Jakarta (ANTARA News) - Harga komoditas dan bursa regional mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, ditutup naik 0,39 persen. IHSG BEI ditutup naik 10,681 poin menjadi 2.751,862 dan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, terangkat 1,642 poin (0,27 persen) ke level 599,223. Analis Riset PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan, kepada ANTARA News di Jakarta, mengatakan bahwa kenaikan indeks masih ditopang oleh kenaikan beberapa harga komoditi, terutama yang berbasis minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO). Kenaikan indeks BEI dipimpin saham perkebunan, seperti saham Sampoerna Agro yang naik Rp225 menjadi Rp4.600, Astra Agro Lestari melangkah Rp1.600 ke Rp34.00, London Sumatera naik Rp650 ke harga Rp12.900 dan Bakrie Plantations menguat Rp100 menjadi Rp2.600. Namun, lanjut Krisna, beberapa saham unggulan lainnya mengalami stagnan dan penurunan yang disebabkan kenaikannya sudah tinggi dan "overbought". Saham-saham yang sudah "overbought" ini, seperti Bumi Resources yang turun Rp100 menjadi Rp7.850, Aneka Tambang terkoreksi Rp25 ke level Rp4.125 dan Telkom melemah Rp100 ke harga Rp10.000. Dia juga mengatakan bahwa kenaikan indeks juga didorong oleh naiknya beberapa saham lapis kedua yang meramaikan pasar, sehingga membuat pergerakan saham naik mendominasi pasar BEI. Pergerakan saham di BEI didominasi yang naik sebanyak 116 dibanding yang turun 69, sedangkan 67 stagnan dan 201 efek tidak aktif diperdagangkan. Selain itu, kata Krisna, kenaikan indeks juga didorong oleh penguatan sebagian besar bursa regional, terutama bursa Tokyo dengan indeks Nikkei -225 yang ditutup menguat 414,11 poin (3,07 persen) menjadi 13.914,57 dan bursa Singapura dengan indeks Straits Times yang naik 16,31 poin (0,53 persen) ke level 3.064,95. Volume perdagangan mencapai 3,646 miliar saham dengan nilai Rp4,928 triliun dari 64.930 kali transaksi. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008