Bagdad (ANTARA News) - Dua tentara Amerika Serikat (AS) tewas dalam kejadian terpisah di ibukota Irak pada Minggu (24/2), demikian pengumuman tentara negara adidaya tersebut. Satu tentara tewas akibat peledak rakitan menghantam kendaraannya dalam ronda tempur di Bagdad utara, kata pernyataan tentara Bagdad, seperti dilansir AFP. Tentara kedua tewas olah tembakan senjata genggam dalam gerakan tempur di Bagdad selatan, kata tentara AS. Kematian terahir itu membuat jumlah tentara AS yang tewas di Irak sejak serbuan Maret 2003 menjadi 3.972 orang, demikian hitungan kantor berita Prancis (AFP) berdasarkan catatan dari laman www.icasualties.org yang mandiri. Tiga tentara AS tercatat tewas saat sebuah bom menghantam kendaraan mereka di Bagdad baratdaya, kata tentara negara adidaya itu di ibukota Irak tersebut pada pekan lalu. Jumlah korban di kalangan tentara AS termasuk menurun tajam dalam tiga bulan terahir akibat serangan besar-besaran balatentara Irak dan Amerika Serikat di Bagdad dan daerah sekitarnya serta provinsi lain. Bom jalanan, terutama dengan ledakan kuat, bisa menembus dan melelehkan logam dan bisa melubangi kendaraan lapis baja, yang menjadi penyebab terbesar tentara AS tewas di Irak. Pemimpin tentara AS menyatakan serangan demikian biasanya "tanda" dari serangan Alqaida di Irak. Sebuah bom jalanan menewaskan seorang prajurit Amerika Serikat saat meledak di dekat kendaraannya ketika melakukan gerakan tempur di ibukota Irak pada awal Februari, kata tentara AS. Tentara mengeluarkan pernyataan tanpa memberikan rincian atas kejadian itu. Lima tentara AS pada ahir Januari tewas sesudah rondanya menghantam bom jalanan dan diserang tembakan senjata genggam di kota bergolak Mosul, kata tentara negara adidaya tersebut. Polisi Irak menyatakan pertempuran terjadi di Mosul timur antara pasukan AS dengan kelompok bersenjata tak dikenal. Pasukan AS dan Irak terlibat dalam gerakan besar melawan Alqaida di Mosul, tempat ledakan pekan lalu menewaskan puluhan orang, termasuk satu kepala polisi. Menteri Pertahanan Irak Abdel Qader Jassim Mohammed menyatakan keadaan di Mosul "lebih buruk daripada yang dibayangkan" sesudah mengelilingi kota panas tersebut. Enam tentara AS pada tengah Januari tewas di sebuah rumah, yang dipasangi bom di propinsi bergolak Diyala di Irak, pusat serangan besar terhadap Alqaida, kata pengumuman tentara AS. Empat tentara lain luka sesudah rumah berbom itu meledak saat mereka melakukan gerakan, kata penyataan tentara itu tanpa merinci. Komandan AS mengumumkan serangan bersama AS-Irak terhadap Alqaida di Irak, bersandi Gerakan Hantu Phoenix, yang berpusat di Diyala dan tiga propinsi lain di utara Bagdad. Meski tentaranya berguguran, sejumlah pejabat AS dan Irak menyatakan, tingkat kekerasan turun secara berarti di Irak sejak penambahan pasukan AS seperti diperintahkan Presiden AS, George W. Bush, pada Februari 2007. Kepercayaan masyarakat pada kebijakan luar negeri pemerintah AS pun menurun dan sekitar separuh dari rakyat negara itu meragukan pemerintah mereka mengatakan kebenaran mengenai perang di Irak dan Afganistan, kata jajak pendapat ahir Oktober 2007. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008