Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah, Senin sore, naik tajam mendekati Rp9.100 per dolar AS, menyusul aktifnya para pelaku pasar melakukan pembelian mata uang lokal itu menjelang pertemuan bank sentral AS (The Fed) mengenai rencana penurunan suku bunga Fed fund. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat menjadi Rp9.115/9.120 per dolar AS (Pkl 15.20) dibanding penutupan akhir pekan lalu Rp9.172/9.175 per dolar AS atau naik 57 poin. Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, Jumat, mengatakan para pelaku pasar melakukan pembelian rupiah di tengah ekspektasi bahwa The Fed akan kembali menurunkan suku bunganya. "The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunganya sebesar 50 basis poin menjadi 2,5 persen," ujarnya. Harapan the Fed menurunkan suku bunga, lanjut Kostaman, memicu pelaku pasar melepas dolarnya dan membeli rupiah dalam jumlah besar. Apalagi BI diperkirakan akan mempertahankan bunga BI Rate pada delapan persen karena laju inflasi Februari diperkirakan masih tetap tinggi. Ia mengungkapkan, stabilnya BI Rate akan memicu pelaku asing kembali memasuki pasar uang dan saham, karena selisih bunga rupiah dan dolar AS akan semakin besar. "Kami optimis rupiah akan bisa menembus angka Rp9.100 per dolar AS karena sentimen positif semakin besar," tambahnya. Namun kenaikan rupiah diharapkan tidak terlalu cepat karena khawatir apabila ada isu negatif, penurunan mata uang lokal itu bisa drastis, demikian Kostaman. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008