Bangkok (ANTARA News) - Perdana menteri terguling Thailand, Thaksin Shinawatra, telah menerima kembali paspor diplomatiknya, yang dicabut setelah kudeta tak berdarah terhadapnya pada 2006, kata menteri luar negeri Thailand di sini Senin. Noppadon Pattama mengatakan, kementeriannya mengembalikan dokumen perjalanan Thaksin lebih dari sepekan lalu, dan bahwa tanggal bagi kembalinya Thaksin dari pengasingan tampaknya akan diumumkan lusa. Pemerintah dukungan militer yang dilantik setelah kudeta mencabut paspor diplomatiknya, merujuk pada resiko keamanan berkaitan peristiwa-peristiwa pemboman pada malam tahun baru 2006. Menteri Luar Negeri Noppadon adalah pengacara pribadi Thaksin sampai sekutu perdana menteri yang jatuh berhasil mengambil alih kekuasaan setelah menang besar dalam pemilihan umum Desember lalu. Dia mundur sebagai pembela Thaksin setelah dia dipilih menjadi menteri luar negeri. Meskipun demikian Noppodon mengatakan bahwa dia tidak akan berbuat apa-apa berkaitan dengan keputusan kementeriannya untuk memulihkan paspor deplomatik tersebut. "Mereka membuat keputusan berdasarkan pertimbangan hukum dan memutuskan untuk mengembalikan lagi kepada pemiliknya," katanya kepada wartawan seperti dikutip AFP. Thaksin tinggal di pengasingan sejak terjadinya kudeta, sebagian besar berada di Inggris, di mana dia membeli klub sepakbola Manchester City. Dia melakukan perjalanan dengan pesawat jetnya keliling dunia dengan paspor biasa, namun dokumen perjalanan barunya akan memberikan hak-hak istimewa baginya di kedutaan-kedutaan Thailand di luar negeri, sebagaimana perlakuan yang diberikan kepada para mantan pemimpin kerajaan. Thaksin mengatakan kepada satu pengadilan di Bangkok bahwa dia akan kembali pada Mei untuk menghadapi tuduhan-tuduhan korupsi yang didakwakan kepadanya oleh rezim militer. Noppadon mengatakan bahwa Thaksin akan mengumumkan tanggal yang pasti kepulangannya Selasa, namun mantan perdana menteri itu akan membagi waktunya antara Thailand dan Inggris, di mana dia mengelola klub sepakbolanya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008